Perlawanan Melta

1201 Words

Semua orang masih tercengang dan bimbang, antara harus mempercayai ucapanku atau Melta, wanita itu terus saja meracau membela dirinya di hadapan kedua keluarga. "Itu bukan editan, Melta! Lihatlah Vidio itu dibuat di kamar Gian bukan?!" balasku dengan berteriak. Melta diam dengan tubuh yang bergetar, dapat kulihat ada amarah membara yang terpancar dari sorot matanya, Ibuku juga ibunya sama-sama menggelengkan kepala, sepertinya mereka mulai mempercayai setiap kata yang kuucapkan. Mereka juga memiliki logika, jika Vidio itu settingan mana mungkin latar belakangnya ada di kamar Gian, hanya orang tak waras yang akan mempercayai ucapan Melta. "Kamu mau tahu dari mana aku bisa mendapat Vidio itu?" tanyaku seraya menghujaninya dengan tatapan tajam. Wanita yang mengenakan dress selutut itu mas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD