"A-apa yang mereka lakukan?" tanyaku dengan suara tercekat, tubuh ini seakan hancur berkeping-keping, dihantam bongkahan batu besar, Roy terdiam ia seolah ragu bersuara. "Roy!" "Iya!" "Sabar ya, Bos, mereka lakukan itu." Duarr! Seolah ada badai petir yang menyambar, ponsel terlepas dari genggaman, air mata menggenang lalu luruh laksana air hujan, jantungku berpacu hebat sejalan dengan tubuh yang melemah. "Bos, kamu baik-baik aja 'kan?" Terdengar Roy bersuara, apa ia g*l4 mana ada seorang suami yang baik-baik saja, saat mengetahui perselingkuhan istrinya di belakang. "Bos!" Roy tak berhenti memanggil. Dengan tangan bergetar lekas kuraih gawai yang tergeletak di lantai. "Iya, Roy, sorry." "Bos ok 'kan?" tanya Roy khawatir. "Ok, kamu tenang aja, lalu ponsel Melta?" tanyaku deng

