KEPALA DESA YANG CANTIK

1221 Words
Tidak tahu tertidur berapa lama, ketika Ivan pelan-pelan bangun, dia baru menyadari kalau dirinya terbaring telanjang di kamar mandi. Keadaan di sekitarnya sangat gelap juga tenang. Ivan memegangi kepalanya yang sedikit sakit. Dia duduk di lantai kamar mandi dan melamun sangat lama, danbaru sadar. Dia mengingat semua hal yang terjadi sebelum pingsan, dia baru menyadari kalau dirinya telah memahami banyak pengetahuan medis dan farmakologi, lalu ada satu buku kuno yang muncul di dalam otaknya. "Buku ramuan." Ivan berkata dengan suara lirih. Melihat buku kuno yang berada di kesadaran ilahinya, dia membukanya dan menemukan ada banyak catatan formula pil ajaib, termasuk pil pertumbuhan daging baru di tulang, pil vitalitas yang dapat memperkuat fisik. Ivan sampai terkejut sekali melihatnya. “Tidak disangka, leluhur meninggalkan barang yang begitu bagus!" Ivan sedikit antusias. Namun dia hanya bisa melihat nama dan khasiat dari sebagaian besar pil ini, tidak bisa melihat jelas formula obat yang diperlukan. Dia hanya bisa melihat beberapa formula obat tingkat rendah. Ivan tahu hal ini karena kekuatan buku ramuannya masih berada di tahap awal, jika ingin membuat pil tingkat tinggi, maka dia harus membuat pil yang banyak untuk meningkatkan kemampuannya. Setelah memahaminya, Ivan merasa sangat antusias, dia berjongkok di kamar mandi dan mempelajarinya dengan penuh semangat untuk waktu yang lama. Akhirnya dia tidak tahan dengan rasa kantuknya, dan kembali ke kamar untuk tidur. Hari kedua, dia tidur sampai siang, tapi Ivan dibangunkan oleh ketukan mendesak dari pintu klinik. “Tok tok! Tok tok tok!" “Siapa?! Siapa?! Mengapa begitu berisik, apa mereka tidak bisa membiarkanku tidur?” Ivan sangat kesal ketika terbangun dari mimpi indahnya, dia berdiri untuk menarik celananya dan ingin melihat pria menyebalkan mana yang berani mengganggu mimpi indahnya. Setelah Ivan membuka pintu dan melihat Bibi Anita, dia berkata padanya: “Bibi Anita, apa yang kamu lakukan? Ini masih pagi, bisakah kamu membiarkan orang untuk tidur?” “Ayo, bisa-bisanya mengatakan ini masih pagi, ini sudah siang. Aih, jangan katakan lagi, cepat bangun. Kepala desa baru ingin memulai rapat, jadi dia mempersilakan semua penduduk untuk datang ke sana. Cepat ke sana dan rapat ini diadakan di aula.” Selesai Bibi Anita berbicara, dia langsung pergi memberi tahu penduduk lain. “Apa-apaan ini? Bukankah merepotkan orang?” Ivan merepet tidak senang, belum lama ini, dia mendengar bahwa beberapa desa akan mengganti kepala desanya, tapi tidak disangka kepala desa baru ini sangat sombong, datang-datang sudah mengadakan rapat. Ketika sampai di aula, aula sudah dipenuhi oleh para penduduk, mereka juga mulai mendiskusi, sehingga sangat ramai, kemudian Ivan mencari tempat duduk untuk duduk. Baru duduk sebentar, dia melihat kepala desa yang baru memasuki aula. Seorang gadis muda yang penuh energi tengah berjalan ke panggung aula. Ivan merasa kantuknya hilang setelah melihat kepala desa yang baru, dia tidak menyangka kalau kepala desa baru begitu muda dan sangat cantik! Hanya melihat kepala desa wanita yang berdiri di panggung, rambut hitamnya diikat satu, gadis itu mengenakan kaos putih dengan celana jeans yang ketat. Sepasang kaki jenjang yang berdiri tegak, mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Lima panca indranya bagaikan boneka, apalagi temperamennya. Berbeda dengan gadis desa pada umumnya, dia penuh dengan aura yang muda, ceria, dan percaya diri. Ivan yang duduk di bawah panggung menatapnya dengan begitu terpukau, dia tidak pernah melihat wanita yang begitu cantik, apalagi pinggang ramping itu, dan bentuk tubuh yang indah. “Halo semuanya, namaku Siska Sembiring. Aku adalah kepala desa baru di sini..." Kepala desa yang cantik itu mulai memperkenalkan diri, Suaranya merdu didengar seperti suara alam. Ivan tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan dari bawah panggung, dia menyadari kalau lima panca indranya telah mengalami banyak peningkatan setelah mendapatkan buku ramuan itu. Dia dapat melihat Siska yang berdiri di kejauhan dengan jelas, bahkan dapat samar-samar melihat pakaian dalam berwarna putih yang dikenakannya! Mengintip pakaian dalam kepala desa wanita di antara kerumunan, itu membuatnya merasa b*******h. “Kali ini aku datang ke Putussibau untuk menjabat posisi kepala desa. Aku berharap, aku bisa memimpin kalian membawa Putussibau menuju kemakmuran.” Siska masih berpidato dengan antusias, sambil berjalan menuruni dari panggung untuk datang ke sebelah penduduk dan kebetulan berhenti di samping Ivan. Dia berdiri di samping Ivan, sehingga Ivan dapat mencium wangi yang sangat harum sekali, dia menolehkan kepalanya untuk melihat ke samping, tubuh molek yang terbungkus celana jeans ada di depannya. Ivan melihat sampai merasa b*******h, tidak tahan ingin menyentuhnya, lalu melihat lagi ke bagian atas tubuhnya yang juga sempurna. Jantungnya berdebar sampai tak karunuan dan dalam hatinya Ivan diam-diam berkata, jika aku menikah dengannya, pasti sangat bahagia. Siska berbicara sangat lama, tetapi Ivan tidak mendengarkannya, seluruh waktunya hanya digunakan untuk menatap tubuh Siska, dia terus menatapnya seolah-olah ingin memakan wanita cantik ini. Setelah berbicara selama lebih dari satu jam, rapat pun berakhir. Penduduk desa mulai bubar, Ivan melihat Siska meninggalkan aula, jadi dia kembali ke klinik. Setelah makan siang, Ivan bersandar di konter untuk melancarkan pencernaannya. Pintu klinik dibuka, lalu tercium wangi semerbak, Ivan tahu siapa yang datang setelah mengenali aroma ini. Dia menengadahkan kepala untuk melihat Siska selaku kepala desa baru yang sedang berdiri di depan pintu. Melihat orang itu adalah Siska, Ivan lekas bersikap serius, merapikan baju, lalu menghampiri Siska dan bertanya: “Kepala Desa Sembiring ya? Ada apa?" “Aku ke sini untuk bertanya tentang kondisi penduduk di desa ini. Aku mendengar kalau kamu adalah satu-satunya dokter di desa. “Aku ke sini untuk bertanya tentang kondisi penduduk di desa ini. Aku mendengar kalau kamu adalah satu-satunya dokter di desa. Kamu ternyata masih muda, ya?" Siska melirik Ivan dan sedikit terkejut dengan usianya. Dalam bayangannya, yang bisa disebut sebagai dokter rata-rata sudah tidak muda lagi, lalu bagaimana bisa orang seperti Ivan yang terlihat berusia dua puluh tiga atau empat tahun menjadi seorang dokter? “Apa kamu benar-benar seorang dokter? Bagaimana mungkin begitu muda?" Siska berkata dengan curiga. Ivan tertawa setelah mendengar ucapan itu, “Kepala Desa Sembiring bercanda saja, kamu sudah menjadi kepala desa di usia muda, lalu mengapa aku tidak boleh menjadi dokter di usia muda?" Siska terkejut mendengarnya dan juga sedikit kesal. Dia ingin melawannya dengan balik bertanya, “apakah kamu seorang dokter desa dengan latar belakang yang jelas? Namun dia tidak boleh mengatakan hal seperti itu, dia hanya bisa menerima kekalahannya. Ivan yang melihat Siska terdiam hendak bertanya apa ada masalah lagi, tapi dia malah melihat ekspresi Siska yang sedikit kesakitan, dahinya juga berkeringat, lalu terhuyung ke samping, dengan tangan yang sedikit gemetar dia meraba tubuhnya seperti sedang mencari sesuatu. “Kepala Desa Sembiring, kamu kenapa?" Ivan dengan sigap menggandeng Siska. “Obat... obat..., astaga." Sambil memegang d**a dan meraba sakunya, dia mencarinya cukup lama dan baru teringa kalau obatnya tertinggal di dalam mobil. Setelah mengingatinya, Siska merasa sedih, jika tidak ada obat itu, penyakitnya tidak akan bisa dikontrol. ejak kecil Siska menderita penyakit aneh, dia sudah mencari berbagai dokter terkenal, tapi tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Dia hanya bisa mengandalkan obat untuk meredakan gejalanya. Melihat Siska mencari-cari obatnya, Ivan segera membantunya duduk dan melihat lehernya yang memutih. Benar, ada garis putih tipis di kulitnya, Ivan segera memastikan bahwa Siska menderita penyakit Raynaud! Penyakit ini sangat langka, tubuh akan sangat lemah ketika kambuh, lalu seluruh tubuh menjadi sangat dingin. Ciri yang paling jelas adalah garis putih di perutnya, garis putih itu akan melilit seluruh tubuhnya sampai akhirnya berkumpul di bagian d**a. Pada saat itu, garis putih akan menyebar sampai d**a, itulah waktunya Siska meninggal!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD