Cokiber

4064 Words

Lian sudah berjalan masuk ke dalam area restoran, meninggalkan Alena yang masih duduk bersilah di depan kolam. Ia sedang merasa marah kini namun tidak tahu alasannya kenapa. Antara karena Alena yang terus-terusan membahas Syahir di setiap kesempatan bahkan saat bersamanya. Atau karena gadis itu yang dengan mudahnya memanggil Syahir dengan panggilan spesialnya. Intinya, semuanya berkaitan dengan Syahir.  "Ck. Kenapa juga gue harus kesal gini, sih?" Gerutu Lian kini sudah berjalan ke arah koridor toilet. Pemuda terdiam sejenak, menyenderkan tubuh jangkungnya pada dinding tembok dengan menghela samar. "Sebenarnya gue kenapa, sih. Kenapa mendadak kepikiran gini soal Alena sama Syahir dah?" Gumamnya masih bermonolog sendiri lalu mengusap rambutnya ke belakang dengan tangan. Lian menipiskan b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD