7. Rencana Sea

1070 Words
“Angel memintaku untuk ikut dalam audisi karena ia tidak ingin menjadi peran utama,” jawab Sea sebelum manager Angel memberikan penjelasan yang tidak masuk akal tentang kehadirannya. Mendengar pernyataan Sea, semua orang yang berada di sana terkejut termasuk manager Angel tidak bisa berkutik di depan banyak orang. Ia tidak mungkin menyangkal perkataan Sea di depan banyak orang. Satu kemenangan yang diraih oleh Sea saat ini, telah dilihat oleh sang suami yang memilih untuk tidak terlihat. “Cari tahu, siapa investor terbanyak dalam drama ini,” ucap River membuat asistennya segera menghubungi seseorang, beberapa saat kemudian ia kembali dan berbisik pada tuannya. River menganggukan kepalanya. Tangannya disilangkan di depan d**a sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh sang istri selanjutnya, ia semakin penasaran menunggu kejutan yang dilakukan oleh Sea. “Angel tengah sakit, karena itu ia tidak bisa mengikuti Audisi dan memintaku mengantikannya,” jelas Sea. Semua orang yang mendengar apa yang dikatakan oleh Sea mengerutkan kening. Mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Sea. Apa benar Angel sakit? Tapi kenapa mereka sama sekali tidak mendapatkan konfirmasi apapun dari managernya. Sea tidak berbohong. Apa yang ia katakan memang benar, jika Angel memintanya untuk mengikuti Audisi bukan untuk mengantikan perannya, tetapi untuk berpura-pura sebagai dirinya. “Jika tidak percaya, kalian bisa bertanya pada manager, Angel,” ucap Sea melihat ke arah menager itu. “Benar ‘kan?” tanya Sea membuat manager tidak berkutik, ia hanya bisa menganggukan kepala membenarkan apa yang dikatakan oleh Sea. Sea menatap pria tak jauh dari hadapannya itu, kemudian tersenyum kecil sesaat, melihat raut wajah yang tengah kesal padanya. Pria itu menatap ke arah Sea, tangannya terkepal, dalam hati ia menyumpahi Sea dengan sumpah serapah karena telah membuat kekacauan yang mereka rencanakan. Apa yang mereka rencanakan menjadi sia-sia karena Sea mengacaukannya. Sang manager menjadi geram seketika. “Tidak bisa, audisi ini hanya bisa dilakukan oleh Angel. Ia mengatakan akan datang Audisi,” sangka seorang juri. Sea menatap juri itu dengan intens, pria yang tengah berada di hadapannya bahkan menundukan pandangannya melihat tatapan dari Sea. Sangat jelas, jika ia tidak diizinkan untuk ikut audisi. “Bukankah siapa saja bisa mengikuti audisi ini?” sebuah suara terdengar dari kursi penonton. Memakai jas rapi berwarna hitam, di belakangnya mengikuti seorang asisten setiannya. Ketika melihat pria yang datang itu, beberapa orang memberikan hormat padanya. Pesona pria itu, siapa yang tidak mengenalnya. Pemilik Reanor Management, sponsor utama dari drama yang tengah mengadakan audisi pemilihan pemeran utama itu. Sea yang melihat sang suami tidak percaya, bagaimana bisa River mengetahui keberadaannya. Apakah pria itu memata-matainya? Ia lupa, jika semalam perkataannya dengan Crytal di dengar oleh River. “Berikan wanita ini kesempatan, aku ingin melihatnya berackting. Jika, acktingnya bagus, masukan dia ke dalam pemilihan calon pemeran utama,” ucap River. Semua orang saling berpandangan satu sama lain, mereka membenarkan apa yang dikatakan oleh pria itu. sebagai investor, River bisa saja memilih Sea secara langsung menjadi pemeran utama tetapi ia yakin istrinya memiliki rencana lain. Ia hanya membantu kesulitan dari sang istri. Semua orang terdiam, tidak ada yang berbicara, keterkejutan terlihat dengan mereka membuka mulut karena terpana melihat ackting Sea yang masih saja sama seperti dahulu. Tidak mengherankan jika wanita itu mendapatkan nominasi artis terfavorit. Penghayatan yang dilakukan oleh Sea dengan tokoh utama tersiksa membuat Sea mendapatkan tepuk tangan setelah ia selesai tampil. Tidak ada alasan, untuk menolak Sea sebagai wanita yang akan menjadi calon pemeran utama. Selesai Audisi, manager Angel menarik Sea. Wajahnya tampak kesal karena apa yang dilakukan oleh Sea. River yang melihat kejadian Sea ditarik membuatnya penasaran dan mengikuti kedua orang itu. “Apa yang kau lakukan? Apa kau sadar akan membuat karir Angel hancur?” tanya manager itu. Wanita itu begitu berani memarahinya, membuat Sea menghela napas kasar. “Kenapa kau hanya diam?” tanya wanita itu. Perasaan wanita itu begitu kesal ketika, Sea tidak menjawab pertanyaan yang dia berikan membuatnya melayangkan tangan untuk menampar Sea tetapi pergelangan tangannya ditangkap oleh Sea. Manager itu terkejut ketika Sea menatapnya dengan intens, ia tidak pernah melihat raut wajah seperti itu sebelumnya, terlihat begitu berbeda. “Kau berani ingin menamparku? Kau pikir kau siapa?” tanya Sea menggenggam tangan manager Angel dengan erat membuat sang empunya meringis kesakitan. “Berani sekali manager rendahan sepertimu ingin menyentuh wajahnya,” Glek! Wanita itu menelan salivanya, ia tidak percaya jika Sea begitu menakutkan. “A-aku—“ Belum selesai ia mengatakan apa yang ingin ia katakan, Sea lebih dulu menarik rambutnya membuat wanita itu meringis kesakitan. “Membentakku, dan memarahiku. Kau pikir kau siapa, berani melakukannya?” tanya Sea penuh emosi. Ia ingin memberikan pelajaran pada seseorang yang telah memandang rendah dirinya. “Jangan lakukan hal itu lagi. Kau harus tahu, di mana posisimu,” ucap Sea sambil pergi dari sana. River yang menyaksikan apa yang terjadi, tersenyum. Ia tidak percaya sang istri saat marah begitu menakutkan, tetapi ia butuh wanita seperti itu. membuat Sea terlihat menarik di matanya. Begitu banyak reporter menunggu di pintu keluar, membuat Sea yang akan pulang harus mendapatkan begitu banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi di ruang audisi, tentu kedatangan reporter adalah bagian dari rencananya. “Apa anda berencana kembali ke dunia entertainment?” tanya salah seorang reporter membuat Sea begitu tanggap dengan pertanyaan itu. Senyuman kecil ia perlihat di depan kamera. Ia ingin terlihat cantik, ketika tengah diliput saat itu. “Yah, sahabatku—Angel begitu menyuportku untuk ikut dalam audisi ini, karena itu ia memintaku mengantikannya. Setelah beberapa tahun hiatus, aku mengalami ketidakpercayaan diri dalam hal berackting, tetapi ia menyakinkan aku jika aku bisa kembali berackting,” Beberapa reporter terlihat begitu bersimpati dengan apa yang dikatakan oleh Sea, tanpa mereka sadari jika wanita yang tengah dihadapannya sedang bersandiwara, dari dalam mobil lagi-lagi mengamati istrinya. “Aku tidak percaya ia begitu sempurna dalam memerankan perannya, sepertinya begitu menarik,” gumam River membuat sang asisten melihat ke arah Sea. Berbeda dengan Sea, di lain tempat ada Angel yang tengah mengamuk ketika mendapatkan kabar, Sea mengacaukan apa yang telah ia rencanakan. Ia menghamburkan barang-barang yang berada di hadapannya. “Bukankah kau mengatakan jika akan mengurusnya untukku? Kenapa dia mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti itu?” tanya Angel pada pria di seberang telepon. Pria itu pun tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Padahal ia telah berbicara dengan Sea tentang rencana yang akan mereka lakukan. Ia menginginkan penjelasan mengapa Sea melakukan hal itu. “Ini baru selangkah dari pembalasan dendam, lihat dan tunggulah,” batin Sea tersenyum di hadapan kamera.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD