setelah itu yang awalnya ia bisa dikatakan berteman dengan ikhsan tiba-tiba lelaki itu menjauh. dalam waktu yang cukup lama hingga akhirnya kembali menjadi teman kembali. tapi setelah kembali berteman ikhsan tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk terus mengungkapkan perasaannya bahkan sampai lulus SMP. tidak hanya itu aku bahkan tidak menyangka lebih banyak lagi lelaki yang mengutarakan keinginannya namun semua ku tolak.
bukan karena merasa cantik atau yang lainnya karena memang aku belum mau berpacaran dan bercita-cita hanya mencintai 1 pria selain keluagaku itupun harus suamiku. terdengar seperti omong kosong namun apa boleh buat Karena itulah tekatku.
bahkan di hari kelulusan ikhsan kembali memintaku hadir di mana dia sedang berkumpul dan ingin mengutarakan keinginannya lagi namun aku tidak mendatanginya. sudah cukup semua yang aku dengar dari teman-temanku. aku tidak mau mendengar langsung dari mulutnya lagi, meski ia menghampiriku namun pada akhirnya ia tidak bisa mengutarakannya karena aku memang tidak memperdulikan kehadirannya. bahkan aku sibuk bercanda dengan teman-temanku.
waktu sekolah tiba dan aku kembali bersekolah di SMA yang sama, bahkan hampir semua teman-temanku di SMP ada di sana, bahkan beberapa dari mereka jadi teman kelasku.
pada saat awal masuk sekolah aku dikagetkan dengan seniorku yang mendapat kan nomorku padahal aku tidak pernah memberikannya. dan hanya beberapa yang mengetahuinya. namun karena pada dasarnya aku orangnya tidak enakan hingga aku tetap berlaku baik meski kadang ingin melakukan sebaliknya (hehe).
jahat yaa begitulah aku
hampir setiap hari senior itu menghubungiku menanyakan
s" bagaimana kabarnya ? sudah makan dan lain sebagainya. bahkan terkadang curhat melalui SMS.
meski kadang risih tapi aku tetap menjawab semua pertanyaan yang ia keluarkan. dan menanggapi ceritanya dengan iya, em begitu dan kata-kata yang datar lainnya.