2

1668 Words
Butuh waktu satu jam bagi putri untuk sampai ke sekolahnya karna lokasi rumahnya dengan sekolah memang cukup jauh. rumahnya berada di pinggiran sedangkan sekolahnya ada di tengah kota. Dia turun dari angkot sembari memberi ongkosnya, "makasih mang" ucap putri kepada mamang-mamang angkot tersebut. Putri berhenti sejenak memandangi pagar yang di atasnya bertuliskan SMA GARUDA BANGSA tersebut kemudian menghela nafas, "sabar put 2 tahun lagi lulus" ucapnya menyemangati diri sendiri, dia memang tidak pernah menjadi korban bully karna menjadi minoritas, tapi bukan berarti dia menikmati sekolah disini. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur kenaikan kelas dan sekarang dia resmi menjadi murid kelas 2 disana. Gerbang terlihat sepi oleh siswi pejalan kaki seperti dirinya. namun ada banyak mobil yang berlalu lalang keluar-masuk ke dalam sekolahnya. Putri tidak pernah mempedulikan itu, bahkan jika seandainya hanya dia yang berjalan kaki sampai gerbang dan sendirian menaiki angkutan umum dia tidak perduli. Toh keadaan ekonominya memang cuman mampu berjalan kaki bukan naik mobil pribadi, dan dia tidak pernah malu akan hal itu. setelah putri masuk ke area sekolahan dia melihat di lapangan telah ramai murid baru yang hari ini menjalani mos mereka. Putri tidak peduli itu. Yang dia perdulikan sekarang adalah mencari kelasnya dan menyiapkan mental untuk tebal kuping menerima cacian mereka yang kadang mengejek tingkah, fisik, dan keadaan ekonominya melalui kemasan yang di sebut candaan. Dia berjalan ke arah mading yang telah ramai orang. Tapi, baru saja dia berniat menyerobot ke dalam kerumunan tersebut, tiba tiba hp nya berdering menandakan ada pesan masuk. Dengan segera putri membuka hp nya dan membaca pesan si pengirim yang ternyata orang itu adalah ratu, sahabatnya. "Kita sekelas, di kelas ips 3 buruan kesini" tulis ratu dalam pesannya. "siap 86 ratukuuuu" jawab putri kemudian dengan buru-buru mencari kelas yang di sebutkan oleh ratu di dalam pesannya tadi. Tidak butuh waktu lama bagi putri untuk menemukannya. Setelah sampai disana dia langsung masuk ke dalam kelas dengan nafas yang ngos-ngosan karna habis berlari. itulah salah satu hobby yang sangat sulit untuk di hilangkannya. Yaitu dia suka berlari-lari seperti anak kecil dimana pun dia berada, termasuk di area sekolahan yang mana para siswi wanitanya sibuk menjaga image agar terlihat anggun dan feminim seperti sekolahannya. dengan segera putri menghampiri Ratu yang telah lebih dulu duduk disana dan di kerubungi oleh banyak cowok dengan berbagai macam benda di tangannya. Putri memutar bola matanya malas melihat pemandangan yang terasa sudah sangat membuatnya bosan itu karna setiap hari selalu melihat hal yang sama, "astagfirullah! masih pagi padahal! baru kelar libur padahal! masih hari pertama sekolah padahal! tapi kalian udah ngerumunin ratu aja kayak ngga ada kerjaan lain!" Omel putri kepada mereka semua, seperti biasanya. "justru karna masih pagi put kita butuh asupan kecantikan ratu. Dan justru karna baru kelar libur put kita nebus waktu karna ngga bisa ngeliat muka ratu secara langsung dalam beberapa minggu. Dan karna baru hari pertama sekolah put, kita ingin mengawali hari yang indah dengan menatap wajah ratu. tapi sayang, semuanya jadi ke ganggu gara-gara lo put!" Sahut gary. "putri kodok ngaku aja sih, putri kodok iri kan ngeliat ratu SMA GARUDA di kerumuni banyak cowok sedangkan putri kodok ngga, makanya putri kodok jadi nge ganggu" timpal Arnold dengan mulut pedasnya, kemudian mereka semua tertawa. bagi mereka ini hanyalah sebuah candaan. Putri langsung menatapnya dengan tajam kemudian menghela nafasnya, mereka memang sering memplesetkan namanya karna menurut mereka kata putri kurang pantas dengan wajahnya, "iya aja kalo muka lo secakep Kim Taehyung, putri kodok ini pasti akan sangat iri kepada ratu kita. tapi sayangnya ngga mas ku! jadi minggir gue mau duduk, bubar lo semua!" usir putri dengan wajah garangnya. "Huuuu ngga seru lo put!" protes mereka menuruti putri. dia memang rakyat jelata dan otak kosong disini, wajahnya juga pas-pasan. tapi, sifat tomboy nya berhasil membuat dirinya sedikit di dengarkan disana. karna jika dia marah, gila nya akan semakin menjadi dan berubah menjadi seperti orang kesetanan yang tidak kenal ampun melawan musuhnya. "Nah gitu dong, gini kan adem" putri tersenyum kemudian duduk di kursi samping ratu. Ratu hanya tersenyum menahan tawa melihat putri seperti yang masih seperti biasanya. Putri yang melihatnya langsung berceletuk, "kalo mau ketawa mah ketawa aja bu, ngga usah di tahan-tahan kayak gitu" komentarnya, ratu hanya tertawa kecil mendengarnya sambil menutup bibirnya dengan punggung tangan. sangat berbeda dengan putri yang jika tertawa seperti kuntilanak alias kencang dan mulut terbukanya lebar. Bahkan saking lebarnya, sampai-sampai pernah ada lalat yang masuk ke dalam mulutnya saat dia tertawa pada jaman dahulu. "Makasih yah" ucap ratu dengan suara lembutnya setelah berhasil mengontrol emosinya untuk tidak tertawa. "Yaelah, inimah udah rutinitas, ngapain kudu bilang makasih sih? selow aja kali tu, lagian kalo risih bilang aja sih secara baik-baik ke mereka, heran gue mah kenapa bisa ada manusia se ngga enakan kayak lo" putri geleng-geleng kepala. "Ya kan kasian put, gue ngga mau nge hancurin hati mereka. mereka tulus suka sama gue, ya... walaupun gue ngga suka sama mereka sih. Eh oiya dan harusnya gue bukan cuman bilang makasih doang yah ke lo, tapi kata maaf juga. karna lagi-lagi lo jadi kena sasaran candaan mereka. maaf ya put" jawab ratu menunjukkan senyum menyesalnya kepada putri. Putri hanya bisa menghela nafasnya melihat tingkah sahabatnya ini. menurutnya Ratu itu adalah paket komplit untuk di irikan disini, kenapa? Karna Ratu memiliki kecantikan yang berada di atas rata-rata, dia juga cerdas, dan lahir di keluarga kaya. sifat Ratu juga ramah, lembut, da ngga enakan orangnya. dia juga sangat feminim. tapi sayang, Ratu adalah seorang playgirl dan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum di sekolah ini. Tapi, playgirl disini bukan karna dia punya pacar di sana-sini, sama sekali bukan itu alasannya. Dia mendapat predikat playgirl itu karna dia selalu memberikan harapan di sana-sini kepada semua lelaki yang mendekatinya. putri menganggap hal itu timbul karna rasa tidak enak ratu untuk menolak mereka. Ratu adalah idola sekolah ini dan di irikan hampir oleh semua siswi wanita termasuk dirinya. Ratu yang paling cantik di angkatannya serta di angkatan sebelumnya. sehingga banyak kakak kelas idola dan yang se angkatan telah menjadi pacarnya atau sekedar korban phpnya. tapi biasanya semuanya tidak akan bertahan lama. Hubungan mereka selalu saja putus di tengah jalan. Putri sangat bersyukur punya sahabat seperti Ratu, mereka telah berteman sejak sebelum masuk sekolah setahun yang lalu atau lebih tepatnya dia mengenal ratu saat ayah ratu meminta putri untuk satu sekolah bersama Ratu karna ingin membalas jasa ayahnya putri, sahabat ayahnya ratu semasa hidupnya. Yups, dia bisa bersekolah disini itu adalah karna hasil bantuan dari keluarga ratu. Ratu adalah anak yang baik menurut putri, terkadang dia juga suka main ke rumah ratu. begitu juga dengan sebaliknya, dan saat di rumah putri, ratu sama sekali terlihat risih dengan kondisi lingkungan putri. mengingat ratu di besarkan di keluarga yang super kaya, dan ratu tidak malu bersahabat dengannya, benar-benar sangat membuat putri mensyukuri hidupnya. Putri selalu menganggap Ratu adalah bidadari kesasar Sehingga menjadi manusia. mangkannya Ratu memiliki kehidupan yang hampir atau mungkin telah di kategorikan sempurna. Tidak seperti dirinya, hanya saja terkadang, jika otak putri sedang gesrek dan panca indranya menjadi sensitif mode on, dia suka merasa bahwa kadang senyum, dan ekspresi ratu tidak tulus. Dia merasa hal itu seperti di buat-buat. dia kadang melihat ratu terlihat seperti sedang memakai topeng. Dia tau itu adalah pemikiran terkonyol yang dia punya. sehingga, jika pemikiran tersebut muncul dengan segera putri akan menepisnya jauh-jauh. Otak putri memang suka bermasalah seperti itu, jadi saat pemikiran konyol itu muncul dia tidak akan terlalu menghiraukannya. Karna menurutnya hal tersebut hanyalah pemikiran yang timbul karna rasa iri. Yups, putri akui dia iri kepada kesempurnaan ratu. sehingga otaknya secara spontan mencari kekurangan ratu. itulah pendapat putri, jika pemikiran tersebut muncul. karna sejauh ini dia merasa di sekolah ini dialah yang paling mengenal sahabatnya itu. Dan sahabat yang dia kenal selama ini bukanlah seperti apa yang dia fikirkan itu. "Selow-selow, kuping gue udah biasa kok buat nerima candaan yang kayak gitu. lagi pula gue Bisa ngebales mereka kok. tapi kalo lo masih ngerasa ngga enak maka seperti biasa semua makanan pemberian mereka Buat gue yah" jawab putri seraya menunjukkan cengiran bodohnya. Ratu lagi-lagi tersenyum, kelas sudah mulai ramai dan para siswi di kelas seperti biasa memanggil ratu untuk bergosip dan seperti biasanya pula putri akan sendirian di kursinya karna dia sangat merasa malas untuk menimbrung gosipan mereka yang sama sekali tidak putri mengerti karna pembahasannya adalah tentang pacar, cogan, belanja, nyalon dan sebagainya. sehingga putri lebih memilih diam di kursi sambil headset-an. "Gue kesana dulu ya put" pamit ratu. "Yaudah" putri tersenyum. Setelah mengatakannya dia langsung beralih menatap ke arah lapangan yang kini telah penuh oleh siswa baru. kelasnya berada di lantai bawah dan kursinya berada di samping jendela, sehingga lapangan berada tepat di sampingnya. Dan putri suka itu. Sambil di temani oleh musik BTS penyemangat hidupnya, putri terus menatap ke arah lapangan. sebenarnya dia tidak peduli kepada para semua siswa baru yang berkerumun disana. hanya saja dia tidak punya buku novel hari ini jadi daripada memandangi area kelas yang terasa membosankan. dia lebih memilih untuk memandangi lapangan. Namun, fokusnya malah ke arah pepohonan yang sengaja di tumbuhkan disana, kenapa? Karna jika dia memutuskan untuk menatap ke arah para siswa baru, putri takut kalau dia akan melihat manusia ganteng dan berakhir dengan patah hati kembali bahkan sebelum sempat untuk berjuang seperti biasanya. Inilah salah satu penyakitnya, dia gampang baper sama cowok ganteng. Liat cogan dikit aja udah langsung suka, gausah di ajak ngobrol ataupun di tatap, cukup putri yang natap aja udah sukses buat ngebuat dirinya jatuh cinta. Miris bukan? Tapi, apa kau mau tau apa yang lebih miris dari hal itu? Biasanya semua orang yang dia suka akan lebih menyukai ratu serta mendekati ratu dan mengabaikannya seolah-olah putri tidak pernah ada disana. Menyedihkan bukan? Tapi, asal tau saja. Masih ada lagi yang lebih menyakitkan dari hal tersebut, yaitu putri yang tidak tau apa-apa soal perasaannya akan menanyakan pendapat tentang orang yang dia sukai itu kepada dirinya. Putri yang sadar kasta selalu saja hanya bisa menunjukkan senyum palsu sembari menahan pilu karna muka pas-pas annya di hadapan ratu dan memberikan tanggapan baik untuk itu seolah-olah dia berbahagia atas hubungan ratu dengan orang yang di cintai nya itu. Baru beberapa menit putri menatap pohon yang di terpa angin, matanya sudah menjadi terasa sangat mengantuk sehingga pada akhirnya dia memilih untuk tidur saja sembari menunggu guru mereka datang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD