Disebut sebagai pembohong membuat perasaan Siti terluka seketika. Dia tahu bahwa perbuatannya tidak benar. Namun, dia memang melakukannya dengan tujuan yang dia rasa itu adalah hal yang benar. Entah itu mulia atau tidak, tapi memang itulah satu-satunya alasannya untuk hidup. Alasannya untuk tetap bernafas.
"Saya adalah Siti Sarah. Tidak akan ada yang berubah dari jawaban saya berapa kali pun Tuan memaksa saya menyebutkan nama lainnya," jawab Siti berusaha menyembunyikan suaranya yang bergetar. "Tak peduli seburuk apa pun Tuan mengatai saya."
Jawaban tidak memuaskan dari Siti, membuat Tuan Sulaiman merasa geram. Untuk apa gadis di hadapannya itu berusaha melawannya? Padahal jelas-jelas saat ini dia kalah. Mengapa tetap memilih untuk bertahan?
Kedua telapak tangan Siti saling meremas. Men
