67. Tamu dari Kairo

1100 Words

Ahmed mengunyah sandwichnya dan sesekali meminum kopi agar bisa lebih cepat dalam menyantap sarapannya yang terlambat itu. Dia memperhatikan Siti yang matanya sedang fokus ke jalanan sambil memikirkan ulang apakah hal yang akan dia rencanakan ini cukup berat untuk gadis itu. Siti yang merasa diperhatikan pun menoleh ke arah sepasang mata yang sedari tadi beberapa kali melirik dan mengamatinya. "Apa kamu masih takut kalau aku yang menyetir?" tanyanya sambil tersenyum jenaka. "Tidak. Bukan begitu," timpal Ahmed yang baru sadar bahwa dirinya membuat Siti merasa diawasi. "Aku tadi bilang akan menjelaskan sesuatu padamu, 'kan?" "Ya, ada apa? Aku sedang menyetir. Jadi gunakanlah bahasa yang sederhana," kata Siti sambil bergurau. "Tadi malam, ada pria Kairo yang menghubungiku. Meminta bertemu

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD