69. Teman

1321 Words

Derap langkah lima pasang sepatu yang berjalan beriringan menggema di seluruh lorong menuju kamar Madam Aisha. Wajah Tuan Hossein dan Madam Halima yang tadinya tenang dan berbinar, kini sudah sirna sejak Tuan Khalid mengatakan mengapa beliau mendatangkan keduanya ke Caviya secara mendadak. Tentu bukan karena urusan yang sepele. Nyawa putrinya sedang dipertaruhkan demi cucu mereka. Sesampai di kamar, Madam Halima langsung menyerbu dan memeluk putrinya dengan sangat erat. Hanya tangisan beliau yang terdengar di seluruh penjuru ruangan. Tuan Hossein tidak bereaksi apa pun. Beliau hanya mematung di sisi tempat tidur Madam Aisha. Memandangi istri beliau yang terisak memeluk sang putri yang wajahnya makin pucat dari ke hari. Ahmed, Siti, dan Tuan Khalid, yang dari tadi hanya bergeming, di dek

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD