Pingsan

1136 Words

Mereka sudah duduk dikursi meja makan. Meja yang tidak terlalu panjang, khusus untuk dua orang. Dengan sebotol minuman yang memabukkan yang sudah sengaja disiapkan atas permintaan Abraham. Kirana tidak berani mengangkat sendok makannya, bagaimana bisa dia makan sementara pria itu duduk dihadapannya sambil terus memperhatikannya dengan tersenyum nakal. Dirinya merasa kalau dia seperti mangsa yang sedang dipermainkan pemangsanya, yang bisa dimakan kapanpun orang itu mau. Tik.. tik.. tik… Hentakkan ketukan jari Abraham diatas meja. Kirana hanya menundukkan wajahnya. Berkali-kali dia menarik rok bawahnya untuk bisa sedikit lagi menutupi pahanya. Itu membuat Abraham lucu. Lucu dengan ketakutan dan kegugupan wanita itu. “Makan!” suara pertama yang memecah keheningan. Karena suara pria itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD