Abraham Kendrick Wilson

1029 Words
Pintu kamar mandi tempat ku bersembunyi di buka, dan aku melihat pria bertatto, dengan memegang senjata berlaras panjang. Pria itu melihat ku dengan tatapan kepuasan karena menemukan barang yang bersembunyi. Senyum menyeringai, menunjukkan barisan gigi yang tidak terlalu putih. “Hahahahaha…… ternyata ada kucing kecil bersembunyi di sini…” Ucap pria itu dengan tertawa keras. Pria bertubuh besar karena gumpalan lemak itu, menarik paksa diri ku keluar dari tempat persembunyian ku. Aku mencoba bertahan, memegang pintu dengan keras agar tidak bisa di bawa, namun tenaga ku tidak bisa menahannya. Aku di seret, dia tidak perduli dengan rasa sakit yang kurasakan akibat siksaan sebelumnya. Permohonan untuk melepaskan ku pun di abaikan. Saat itu aku tidak tahu akan di bawa kemana. Hingga aku melihat si ‘iblis’ itu ada di hadapan ku. Aku di lempar tepat di bawah kakinya. Dada ku sesak, pikiran ku hancur, tatapan sepasang mata pria itu begitu mengerikan. Aku memang pernah melihat hantu, tapi makhluk yang ada di hadapan ku ini lebih seram dan menakutkan dari apapun. Iblis itu memberikan ku kesempatan untuk berlari dalam hitungan ke tiga, tapi dia akan menembak kan ku saat aku lari, aku rasa itu adalah hal yang sia-sia, maka nya aku diam dan pasrah menerima kematian yang mengenaskan yang akan aku alami. Karena aku diam, iblis yang di panggil dengan ‘Lucifer ’ itu mengacungkan ku dengan senjata kecil nya.   ******** Sekarang giliran ku…..si pria kejam yang di juluki ‘Lucifer’, aku akan sedikit memperkenal kan diri ku. Nama asli ku adalah Abraham Kendrick Wilson, saat ini usia ku 34 tahun. Hobi ku adalah membunuh, menembak dan memanah. Yang paling aku sukai adalah darah, jeritan kesakitan dan raungan minta tolong. Tidak ada pengampunan bagi ku, untuk apa??? Aku bebas melakukan apa pun yang aku suka, tidak ada yang bisa menghentikan ku. Aku memiliki banyak anak buah, bukan aku yang memilih mereka, tapi mereka yang datang pada ku untuk menjadi bawahan ku. Hampir setiap malam aku menghabiskan waktu ku bersama perempuan-perempuan murahan yang menjajakan tubuh nya demi uang. Tapi aku juga memiliki kriteria wanita yang bisa tidur dan memuaskan ku. Uang? Tidak masalah dan aku tidak kesulitan untuk mendapatkannya. Aku tidak suka dengan hubungan yang mengikat. Aku tidak suka di atur dan di kekang. Dan yang paling aku tidak suka adalah…. Pengkhianatan. Apapun alasan nya, aku akan melenyapkan hidupnya. Oh ya….. aku hanya kejam pada mereka yang berani mencari masalah dengan ku. Merebut kekuasaan ku, mencoba menusuk ku dari belakang, penjilat, apapun yang membuat ku tidak nyaman dan tidak suka. Saat ini aku sedang marah….. sangat marah! Salah satu anak buah ku berani mengkhianati ku, bahkan dia mengumpulkan kelompok nya dan berusaha untuk melenyapkan ku. Dia lupa, dengan siapa yang dia tantangi. Berani nya dia melakukan pesta kemenangan nya, karena mengatakan aku kalah! Hahahahahaha…… sungguh lelucon yang lucu dan menggelikan. Makanya aku datang ke pesta kemenangan nya untuk yang terakhir kali. Harusnya dia senang kan, aku datang….. Ku biarkan sesaat, agar dia bisa tertawa saat pedang ku menebasnya. Anggap saja aku sedikit berbaik hati. Hingga akhirnya sudah tiba waktu ku untuk menghentikan kebahagiaan yang palsu itu. Aku dan anak buah ku datang sambil membawa kan ‘hadiah’ untuk mereka. Dengan senang hati aku akan melenyapkan semua nya! Dia dan kelompok bahkan keluarganya pun akan aku lenyapkan! Aku… pria yang tidak memiliki perasaan. Aku akan melenyapkan apapun yang tidak aku suka, dan aku tidak menyesal. Hujan peluru dan tebasan dari pedang ku, ku berikan pada mereka. Dendam, kebencian, kemarahan, adalah sifat ku, maka dari itu….. jangan berani menantang ku!   ******** Kembali ke awal, saat gadis bernama Kirana Zeline, yang sedang menunggu kematian di tangan Lucifer. Sepasang mata nya melihat wajah Lucifer yang dingin. Ujung senjata sudah ada tepat di kepala nya. Beberapa kali dia menelan ludah sangkin ketakutan. Mata pria itu melihat wajah Aneska, lalu turun ke seluruh tubuh nya. Dia melihat sambil tersenyum m***m. “Tolong….. beri saya kesempatan untuk hidup, saya ………tidak tahu apa-apa karena saya di culik. Saya tidak kenal dengan mereka…” Gadis itu masih berusaha membujuk Lucifer, agar di lepaskan. Lucifer hanya tersenyum, dagu wanita itu di angkat hingga sangat dekat jarak dengan wajah nya. Terasa sekali hembusan nafas Lucifer yang mengenai wajah nya. Detak jantung Kirana pun sudah tidak beraturan lagi. Lidah Lucifer di julurkan untuk menjilat wajah Kirana , seperti mengusap area itu. Genggaman tangan Lucifer yang kuat, membuat Kirana tidak bisa berontak. Mata nya di tutup, tidak sanggup untuk melihat aksi pria itu. Tanpa kata, Lucifer menjilat seperti menikmati rasa dari wajah wanita itu. “Waawwww….. wajah mu sangat nikmat…. Ini baru wajah, belum yang lain nya… iya kan?” Bisiknya di telinga Kirana. Lucifer tersenyum nakal. “Baik lah, aku akan memberikan mu waktu sebelum kematian. Ayo puaskan aku……” Ucapnya. Dia berdiri dan menarik tubuh Kirana untuk berdiri. Saat dia berdiri, terlihat jelas tubuh seksi Kirana, tentu saja wanita itu merasa sangat malu, apalagi hanya memakai pakaian dalam yang berwarna putih saja yang melekat di tubuh nya. Hhhaapp… Lucifer menggendong Kirana seperti mengangkat karung beras. Pinggul gadis itu sejajar dengan wajah Lucifer. “Bereskan semua nya!” Perintah terakhir untuk anak buah nya. “Siap tuan.” Jawab anak buah nya secara bersamaan. Dia lalu pergi, meninggalkan mayat-mayat yang sudah terbujur kaku. Lucifer, dengan tubuh keras dan tinggi, hanya dengan satu tangan saja bisa mengangkat dan membawa Kirana. Memang tubuh gadis itu tidak gemuk tapi mungil. “Aku rasa nya mau muntah.” Ucap Kirana di dalam hati, perut nya mual karena di gendong dengan cara seperti itu. Mata nya bisa melihat jelas lantai yang sudah berwarna merah akibat darah itu. Hingga Lucifer tiba di depan mobil mewah nya. Supir nya segera membuka pintu agar boss nya bisa masuk. Bbruughh… Wanita itu di lempar kan di atas tempat duduk yang empuk itu. “Aaadduuhhh…..” Kirana memegang pinggang nya yang terasa sakit. Lucifer pun segera masuk, Kirana bergerak mundur. Dengan tangan nya, dia menangkap salah satu kaki Kirana, menarik nya hingga berada di bawah tubuh Lucifer. Wanita itu meringis kesakitan. “Tenang lah….. jangan menghabiskan tenaga mu untuk melawan ku saat ini. Simpan saja..” Bisik Lucifer. Dia menjilat daun telinga Kirana, jujur saja dia merasa kegelian. Hembusan nafas Lucifer juga semakin kencang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD