Kirana membuka matanya. Dia melihat dirinya masih dalam pelukan Abraham.
Dilihat jam dinding, masih menunjukkan pukul 4 pagi.
‘Aku harus keluar sekarang.’ Batinnya.
Pelan-pelan dia berusaha mengangkat tangan Abraham yang memeluknya dari belakang. Pria itu masih tertidur pulas, setelah semalaman dia mencumbui Kirana.
Sesekali gadis itu menoleh kebelakang, melihat apakah Abraham matanya masih tertutup atau sudah menyadari pergerakannya.
‘Untung saja dia masih tidur.’
Sebisa mungkin jangan sampai dia bersuara. Langsung turun dari tempat tidur setelah meletakan tangan Abraham kembali.
Dia berdiri, menghela napas leganya sambil melihat Abraham.
Kirana menyadari kalau pakaiannya hampir robek semua. Tanda-tanda merah terlihat dileher, perut dan pahanya. Penampilannya yang benar-benar ber
