Nilai Debora Menurun

2064 Words
(Iya sayang Papa ambilkan rapor kamu nak) "ค่ะพี่ ขอบคุณค่ะ ขอให้เทียร่ามีผลการเรียนดี Kh̀a phī̀ k̄hxbkhuṇ kh̀a k̄hx h̄ı̂ theīyr̀ ā mī p̄hl kār reīyn dī," ucap Tiara dengan tersenyum. (Iya Papa, terima kasih iya. Doain semoga Tiara nilainya bagus,) Aku akhirnya memutuskan untuk tidur, karena sudah malam sekali. Aku mau minta izin masuk kamar lebih dahulu. Aku meminta izin kepada anak dan istriku. "ลูกๆ ของฉันและภรรยาที่รักของฉัน พ่อง่วงนอน พ่อหลับ Lūk«k̄hxng c̄hạn læa p̣hrryā thī̀rạk k̄hxng c̄hạn ph̀x ng̀wng nxn ph̀x h̄lạb," ucapku dengan tersenyum. (Anak-anakku dan istriku tercinta, Papa sudah mengantuk. Papa tidur dulu,) Aku langsung merebahkan, tubuhku di atas di tempat tidur. Aku terbangun jam empat pagi, aku segera mandi. Aku sudah menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak dan istriku, aku memasak. Memasak Nasi Goreng spesial dengan Ayam Bakar. "คุณชอบข้าวผัดที่ฉันทำแค่ไหน? Khuṇ chxb k̄ĥāw p̄hạd thī̀ c̄hạn thả khæ̀ h̄ịn?" tanyaku dengan tersenyum. (Sayang Bagaimana sayang masakan nasi goreng yang aku buat?) "อร่อยแค่ไหน สามีที่รัก การทำอาหารของคุณอร่อยมาก เผ็ดและอร่อยมาก, Xr̀xy khæ̀ h̄ịn s̄āmī thī̀rạk kār thả xāh̄ār k̄hxng khuṇ xr̀xy māk p̄hĕd læa xr̀xy māk," jawab Tiara dengan tersenyum. (Enak kok suamiku sayang, masakan kamu enak sekali. Sangat gurih dan lezat,) "ลูกๆ พ่อทำอาหารเป็นอย่างไรบ้าง? Lūk«ph̀x thả xāh̄ār pĕn xỳāngrị b̂āng?" tanyaku dengan tersenyum. (Anak-anak bagaimana masakan Papa nak?) "อร่อยมากพ่อ ฝีมือพ่อก็อร่อย ฉันชอบจริงๆ, Xr̀xy māk ph̀x f̄īmụ̄x ph̀x k̆ xr̀xy c̄hạn chxb cring«," jawab anak-anakku dengan tersenyum. (Enak sekali Papa, maasakan Papa enak sekali. Aku sangat suka,) Setelah selesai sarapan, aku segera memberikan uang kepada anak-anakku dan istriku. "ลูก ๆ ของฉัน นี่คือขนมสำหรับคุณที่รัก นี่คือเงินของคุณ หวังว่าคุณจะชอบมัน, Lūk «k̄hxng c̄hạn nī̀ khụ̄x k̄hnm s̄ảh̄rạb khuṇ thī̀rạk nī̀ khụ̄x ngein k̄hxng khuṇ h̄wạng ẁā khuṇ ca chxb mạn," ucapku dengan tersenyum. (Anak-anakku ini jajan untuk kalian, sayangku ini ada uang kamu. Semoga kalian suka,) "ขอบคุณที่รักของฉัน K̄hxbkhuṇ thī̀rạk k̄hxng c̄hạn," ucap Tiara dengan tersenyum. (Terima kasih sayangku,) "ยินดีด้วยนะที่รัก Yindī d̂wy na thī̀rạk," jawab aku dengan tersenyum. (Sama-sama sayangku,) "ขอบคุณครับป๊า K̄hxb khuṇ khrạb ṕā," ucap Debora dengan tersenyum. (Terima kasih Pa,) "ยินดีต้อนรับลูกสาวที่รักของฉัน Yindī t̂xnrạb lūks̄āw thī̀rạk k̄hxng c̄hạn," ucapku dengan tersenyum. (Sama-sama putriku sayang,) "ขอบคุณพ่อที่รักของฉัน K̄hxbkhuṇ ph̀x thī̀rạk k̄hxng c̄hạn," ucap anak aku Bayu dan Bella dengan sangat kompak. (Terima kasih Papa aku sayang,) "(Sama-sama anakku sayang,) Setelah selesai makan, aku mengantarkan anak-anakku sekolah Barulah setelah itu aku ke kantor. Ketika siang hari, aku langsung menelepon pihak sekolah. Jam sebelas aku ke sekolah Debora. Aku mengambilkan rapornya, tetapi yatuhan aku sangat terkejut. Aku sangat syok dan terkejut sekali, ya ampun nilai Debora kenapa menurun sepereti ini? Aku tak mungkin juga memarahi putriku dengan sangat keras sekali. Setelah aku mengambil rapor putriku, aku langsung segera kembali ke kantorku. Aku kembali menjalankan aktifitasku. Hari ini aku sangat sibuk sekali, aku pulang kerja sekitar jam delapan malam. Setibanya aku di rumah, aku langsung di sambut oleh Tiara istri cantikku. Aku juga di sambut dengan sangat baik oleh anak-anakku. "ที่รัก คุณอยู่บ้านไหมที่รัก Thī̀rạk khuṇ xyū̀ b̂ān h̄ịm thī̀rạk?" tanya Tiara dengan memelukku. (Sayang kamu sudah pulang sayang?) "ที่รัก ฉันกลับบ้านแล้ว ร่างกายของฉันเหนียวเหนอะหนะ ทั้งหัวใจและจิตใจของฉันก็ร้อนมากเช่นกัน Thī̀rạk c̄hạn klạb b̂ān læ̂w r̀āngkāy k̄hxng c̄hạn h̄enīyw h̄enxah̄na thậng h̄ạwcı læa citcı k̄hxng c̄hạn k̆ r̂xn māk chèn kạn," ucapku dengan tersenyum. (Sayang aku sudah pulang sayang, badanku lengket semua. Seluruh hati dan pikiran aku juga sangat panas sekali,) Aku akhirnya masuk ke dalam kamarku, aku segera berendam dengan air hangat. Aku berendam selama setengah jam, untuk menenangkan pikirannya. Ketika aku sedang mengenalkan piyama yang Tiara sediakan untuk aku. Tiara istri cantikku, langsung m,emeluk aku dari belakang. "ทำไมคุณถึงเป็นที่รัก มีอะไรตามหลอกหลอนคุณหรือเปล่า? Thảmị khuṇ t̄hụng pĕn thī̀rạk mī xarị tām h̄lxkh̄lxn khuṇ h̄rụ̄x pel̀ā?" tanya Tiara dengan menatap aku penuh keheranan. (Kamu kenapa sayang? Apakah ada sesuatu yang menghantui kamu?) "ขอบัตรรายงานของเดโบราห์บนโทรศัพท์ฉันได้ไหม ที่รัก ฟังนะ ที่รัก มันกำลังจะพัง ภาษาต่างประเทศที่ดีเท่านั้น K̄hx bạtr rāy ngā nk̄h xng de bo rāh̄̒ bn thorṣ̄ạphth̒ c̄hạn dị̂ h̄ịm thī̀rạk fạng na thī̀rạk mạn kảlạng ca phạng p̣hās̄ʹā t̀āng pratheṣ̄ thī̀ dī thèānận,' jawabku dengan tersenyum. (Tolong kau ambilkan rapor Debora di ponselku sayang, lihatlah sayang nilainya menurun. Hanya Bahasa asing yang bagus,) Tiara akhirnya membuka rapor, yang ada di dalam tasku. Mungkin dia sangat terkejut, sama denganku. "Akh....!" teriak istriku Tiara dengan sangat histeris. "왜 사랑하는거야? wae salanghaneungeoya?' tanyaku dengan sangat keheranan. (Kamu kenapa sayang?) "여보, 우리 딸 Deborah를 꾸짖지 마십시오. 예, 이것은 좋은 방법으로 논의될 수 있습니다. 당신은 그를 너무 심하게 꾸짖을 수 없습니다. yeobo, uli ttal Deborahleul kkujij-ji masibsio. ye, igeos-eun joh-eun bangbeob-eulo non-uidoel su issseubnida. dangsin-eun geuleul neomu simhage kkujij-eul su eobs-seubnida."pinta Debora dengan memohon. (Sayang kamu jangan marahi putri kita Debora iya, ini bisa di bicarakan dengan baik-baik. Nggak boleh memarahinya terlalu keras,) Tiara istriku terus memohon kepadaku, supaya aku tidak memarahi Debora putri kami berdua. Aku akhirnya menggengam, tangan Tiara. Sekali pun aku sangat marah sekali, aku nggak akan main tangan dengan memukul anak-anakku. Aku memutuskan aku harus lebih ekstra dan tegas lagi, demi masa deannya. Aku yang terbaik, untuk anak-anakku. Ke empat anakku harus sukses. Mereka harus menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama dan Negara. "자기야, 내가 그들을 꾸짖기에는 화가 나더라도 나를 봐라. 그러나 나는 손장난을 하지 않겠지만 우리의 모든 아이들을 위해 우리는 우리 아이들을 교육하는 데 있어 약하고 연약해서는 안 됩니다. 굳건한 마음이 아니라 징계로 굳건해야 하며, jagiya, naega geudeul-eul kkujijgieneun hwaga nadeolado naleul bwala. geuleona naneun sonjangnan-eul haji anhgessjiman uliui modeun aideul-eul wihae ulineun uli aideul-eul gyoyughaneun de iss-eo yaghago yeon-yaghaeseoneun an doebnida. gudgeonhan ma-eum-i anila jing-gyelo gudgeonhaeya hamyeo,' ucapku dengan tersenyum. (Sayang lihatlah aku, walau pun aku marah memarahi mereka. Tetapi aku nggak akan main tangan, tetapi untuk semua anak-anak kita, kita nggak boleh lemah dan lembek dalam mendidik anak-anak kita. Kita harus tegas bukan dengan ketegasan tetapi dengan kedisiplinan,) Tiara menatapku, mungkin dia sangat takut aku memarahi anak-anakku. Aku akan tetap memarahi mereka, jika mereka salah. Aku nggak mau anak aku memiliki nilai yang sangat jelek sekali. Walaupun jelek iya minimal enam. Taetapi ini paling jelek adalah mendapatkan nilai lima. "여보, 하지만 여전히, 그들에게 너무 세게하지 마십시오. 그를 너무 많이 처벌하지 마십시오. yeobo, hajiman yeojeonhi, geudeul-ege neomu segehaji masibsio. geuleul neomu manh-i cheobeolhaji masibsio." pinta Tiara dengan memohon kepadaku. (Sayang tetapi tetap, jangan terlalu keras kepada mereka. Jangan sampai kamu menghukumnya secara keterlaluan,) "사랑하는 아내여, 그들이 싸우고 논쟁한다면. 나는 여전히 그를 벌할 것이다. salanghaneun anaeyeo, geudeul-i ssaugo nonjaenghandamyeon. naneun yeojeonhi geuleul beolhal geos-ida." ucapku dengan penuh ketegasan. (Istriku sayang, jika mereka melawan dan membantah. Aku akan tetap menghukumnya,) Akhirnya setelah di berikan penjelasan, istriku Tiara paham dan mengerti juga. Tiara tersenyum mendekatiku. "시간이 늦어서 아쉽네요, 저녁식사 시간입니다. 저녁 같이 먹자 yu! sigan-i neuj-eoseo aswibneyo, jeonyeogsigsa sigan-ibnida. jeonyeog gat-i meogja yu!" ajak Tiara dengan tersenyum. (Sayang sudah malam, sudah waktunya jam makan malam. Ayo kita makan malam bersama yugh!) "이쁜 아 이리와! 저도 배가 많이 고파요. 뱃속의 벌레들도 배부르게 비명을 지르고, ippeun a iliwa! jeodo baega manh-i gopayo. baes-sog-ui beolledeuldo baebuleuge bimyeong-eul jileugo,'ucapku dengan menggengam tangan Tiara istriku. (Ayo sayang! Aku juga sudah sangat lapar sekali. Bahkan cacing di dalam perutku sudah bersorak-sorak untuk minta di isi,) Aku dan Tiara turun ke bawah, kami berdua melangkahkan kaki kami ke meja makan. Istri saya memasak Ayam Goreng mentega, sambal Mangga dan Sop Ayam. Untuk minumannya, Tiara membuat juice jambu yang sangat segar sekali. Kami sangat menikmati, makanan kami yang sangat enak sekali. Setelah makan, aku segera memerintahkan anak-anakku untuk mengikuti langkahku. "애들 다 먹었으면 아빠 따라하자! 아빠가 하고 싶은 말이 있어. aedeul da meog-eoss-eumyeon appa ttalahaja! appaga hago sip-eun mal-i iss-eo.' titahku dengan tersenyum. (Anak-anak jika kalian semua sudah makan, ayo ikuti Papa! Ada sesuatu hal yang ingin Papa bicarakan,) Anak-anakku akhirnya mengikuti langkah kakiku, setelah aku memperintahkan mereka. "내 아이들을 앉혀주세요. nae aideul-eul anjhyeojuseyo.' titahku dengan tersenyum. (Silahkan kalian duduk anak-anakku,) Mereka semua menatapku, dengan penuh keheranan. "여기 내 아이들이 있습니다. 아빠는 Deborah의 성적표를 가져갔습니다. 아빠는 결과에 매우 실망했습니다. Deborah는 아빠에게 당신의 결과가 왜 그렇게 나쁘고 나쁜지 설명할 수 있습니까? yeogi nae aideul-i issseubnida. appaneun Deborah-ui seongjeogpyoleul gajyeogassseubnida. appaneun gyeolgwa-e maeu silmanghaessseubnida. Deborahneun appa-ege dangsin-ui gyeolgwaga wae geuleohge nappeugo nappeunji seolmyeonghal su issseubnikka" tanyaku dengan penuh ketegasan. (Jadi begini anak-anakku, Papa tadi mengambil rapor Debora. Papa sangat kecewa dengan hasilnya, Debora kau bisa menjelaskan kepada Papa kenapa hasil kamu jelek dan buruk sekali,) Sontak saja, raut dan ekpresi wajah putriku Debora sangat murung sekali. Aku yakin pasti nilai putriku Debora, sangat jelek dan menurun pasti karena lelaki. Pasti karena putriku Debora jatuh cinta dengan lelaki. "Deborah는 Papa 아들을 보고 Papa의 질문에 대답할 수 있습니까? 고등학교를 졸업할 때까지 아빠의 병사들의 호위를 받습니다. 아빠는 너희 모두가 나쁜 성적을 받는 것을 원하지 않아, 아빠는 과제 일정을 세웠고, Deborahneun Papa adeul-eul bogo Papaui jilmun-e daedabhal su issseubnikka? godeunghaggyoleul jol-eobhal ttaekkaji appaui byeongsadeul-ui howileul badseubnida. appaneun neohui moduga nappeun seongjeog-eul badneun geos-eul wonhaji anh-a, appaneun gwaje iljeong-eul sewossgo," ucapku dengan penuh ketegasan. (Debora lihatlah Papa nak, kamu jawab pertanyaan Papa? Kamu di kawal sama prajurit Papa hingga lulus sekolah SMA. Papa nggak mau nilai kalian semua jelek, Papa sudah membuatkan jadwal tugas,) Aku sudah membuatkan jadwal tugas kepada mereka, supaya nilai mereka tidak menurun. Aku nggak mau anak-anakku sampai salah jalan. "Anak-anak dengarkan Papa nak, Papa marah-marah bukan karena nggak sayang dan peduli. Tetapi senua ini Papa lakukan karena Papa peduli," Mereka berempat sontak, menundukan kepala mereka. Mereka mungkin semua, sedang merenung atas kesalahan yang telah mereka perbuat. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD