Tasawuf Buah

1320 Words

Selama perjalanan pulang kami saling mentertawakan satu sama lain. Mengingat kejadian naas yang kami alami bersama saat berada di rumah Pak Dul tadi, yaitu semburan maut dari mulut si dukun. Kacong yang paling apes karena ia tak sempat menghindar karena tak sadar saat ritual berlangsung. “Jancuk memang dukun itu, mimpi opo aku mau bengi yo, apes se rek rek. Mana mambu ne cuk jian tenan.” “Halah podo wae kon Cong, ora tau sikatan, adus yo sedino sepisan, itu pun lek eling, lek ga iso semingguan ra adus cuk!” timpalku menambahi kesialan si Kacong.Sang sobat bertambah keki dibuat oleh Rey, bukannya turut berduka atas musibah teman eh malah di tambahi deritanya. Dalam perjalanan mereka sempatkan mampir ke Pasar didekat alun-alun kota Malang. Sudah pasti anak-anak di kos nanti menagih oleh-o

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD