Mereka kembali melambai-lambai memanggil putri. Putri berusaha untuk berani dan langsung meneruskan ke kamar Mbaknya tanpa menghiraukan mereka. Dan langsung ia merebahkan badannya di tengah-tengah Mbak dan suaminya.
Sontak hal itu membuat si Mbak terbangun, “kenapa De?”
Putri tidak menjawab dan langsung menutup wajahnya dengan guling sambil menjawab “ga pa pa mba…” Ia tidak berani menjawab pertanyaan Mbaknya. Rasa takut seakan menyelimuti Putri. Ia masih terbayang dengan sosok-sosok yang ia lihat.
Keesokan harinya, putri berusaha ceritakan kejadian semalam dengan Mbak dan abangnya. Mereka hanya tertawa. Masih menganggap Putri hanya mengalami mimpi atau hanya khayalan anak-anak pada umumnya. Kejadian ini terus berulang-ulang 2 atau 3 hari sekali. Selalu anak-anak dan wanita tua itu (ne
