Part 2_real

561 Words
Realyta kehidupan seakan membuat calvino semakin muak. Ya tuhan bagaimana bisa ia melewati semua dengan sangat mudah jika setiap ia berpapasan dengan isabel hatinya seakan berontak,ingin segera memilikinya sepenuhnya. Tunggu bukankah isabel sepenuhnya miliknya?bukan...bukan miliknya sepenuhnya karena yang calvino harapkan memiliki hati dan juga jiwanya. Hati tentang perasaan yang terbalaskan dan jiwa yang sepenuhnya ia inginkan. Egoiskah ia..entahlah calvino sendiripun enggan memikirkannya. Dan kini ia lebih memilih untuk sering berada diluar ketimbang dirumah. Menghabiskan malam didalam ruangan tempat ia mengais pundi'pundi dolar dan juga tempat ia merenungi nasib sialnya. "Vino..."mendengar namanya dipanggil calvino segera mematikan layar lapyopnya lalu menatap pria tua yang masih terlihat tampan dan berkharisma. "Dad...ada keperluan apa kau kemari..??ya tuhan aku sangat merindukanmu..."calvino segera beranjak dari duduknya lalu memeluk erat sang ayah. Meluapkan rasa rindunya. Ricardo swans menatap heran sang anak,ia merasa tidak biasa dengan perubahan sang anak. Ada apa dengannya,benak ricardo mulai terisi dengan pertanyaan'pertanyaan konyol,sambil menatap lurus sang anak ricardo mendorong tubuh kekar calvino"ada apa denganmu...?" Calvino merasa salah tingkah,ia tidak mau jika ayahnya tau tentang keadaannya,calvino galau,calvino gundah dengan perasaannya calvino tengah merasakan jatuh cinta,oh tuhan...calvino tidak bisa membayangkan jika sang ayah mengetahui semuanya"aku hanya merasa lelah dengan masalah perusahaan dad.. " "Tidak biasanya kau mengeluh..."ricardo segera melangkah mendekati meja kerja calvino lalu duduk santai ditempat biasa calvino menguras otaknya. Hembusan ringan mulai terdengar dari bibir sexy calvino,ia menatap sang ayah sejenak lalu ikut duduk tepat didepannya"tidak bolehkah aku merasa lelah dad...??" "Ya...tentu saja...bukankah itu sangat manusiawi...!!lalu apa yang kau inginkan..??berlibur...??meninggalkan semua kejenuhan sejenak..??"ricardo menatap calvino tanpa expresi lalu kembali berkata"jika kau mau aku akan menggantikanmu sementara waktu..." Calvino seakan berfikir sejenak,entah apa yang akan ia lakukan jika tidak bekerja. Bertemu isabel.?menghabiskan waktu bersama isabel dirumah,?berlibur bersama isabel..?arcccchhh....tidak'tidak itu akan semakin membuatnya tertekan. Lalu apa yang akan ia katakan kepada sang ayah. Ya tuhan...ini sangat membuatku depresi... "Bye..besok aku akan menunggumu jo..."suara teriakan isabel membuat calvino seketika terbangun lalu melangkahkan kakinya membuka sedikit tirainya,melihat siapa sebenarnya yang sedang isabel ajak biacara. Sial sungguh sial...dimana hari pertama ia cuti bekerja calvino sudah melihat pemandangan menyebalkan,isabel tengah berciuman dengan pria seumurannya. Ya tuhan ingin rasanya calvino menonjok pria itu mengusirnya lalu mengulitinya. Saat dirinya mulai terbakar api cemburu calvino segera melangkah keluar dengan sangat tergesa. Membuka pintu utama lalu menyeret paksa isabel tanpa aba'aba atau ucapan apapun dan itu berhasil membuat isabel terperanjat kaget. Tidak hanya dia pria yang bernama jordan pun ikut terkejut karena calvino. "Dad..."saat isabel menepuk tangannya yang menggenggam erat tangan isabel calvino seakan tersadar akan ulahnya. Namun tatapannya masih saja terlihat ganas dan menakutkan. Tanpa rasa bersalah sedikitpun calvino menghentikan langkahnya lalu menatap isabel dan juga jordan"apa yang kau lakukan dengan pria itu..??"tanyanya tegas dan menakutkan. Membuat isabel sedikit bergidik dibuatnya. "Ak..aku hanya..." "Dad tidak mengijinkamu berpacaran sebelum kau menyelesaikan studymu..."yak...alibi yang tepat atau hanya alasan yang susah untuk diucapkan?entahlah. Semu ucapan calvino meluncur begitu saja"dan kau.. "kini calvino menatap pria yang tengah berdiri memandangnya"jangan pernah dekati anakku lagi jika tidak akan kupastikan besok kau tidak bisa melihat dunia ini lagi..." Mendengar ancaman calvino yang terlalu berlebihan jordan hanya tersenyum sinis lalu mengibaskan tangannya sembari membalikkan badannya"tidak usah menggertakku uncle...kau hanya ayahnya...bukan boddyguadnya..!!terlalu over akan membuatmu semakin terlihat aneh.. " Seakan tau apa yang calvino fikirkan jordan hanya tersenyum mengejek sembari mulai menggidupkan mobilnya. Ia membuka kaca mobilnya lalu mengacungkan jari tengahnya dan berteriak"isabel...aku tidak akan berhenti dan kau uncle fuck...untuk perasaanmu..." Seketika calvino naik darah lalu menyeret paksa isabel kedalam rumahnya tanpa memperdulikan teriakan kesakitan sang anak. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD