Prolog

699 Words
Cerita awal calvino swans pertama dan bayi mungil pujaannya... Perhatian cerita ini mengandung unsur dewasa dan juga kata'kata kasar maka dari itu bijaklah dalam membaca... Jika anda tidak menyukainya anda bisa meninggalkan cerita ini.... Terimakasih dan selamat membaca... California,oktober 2006 "Hentikan mobilnya..."suara tegas calvino membuat sopir pribadinya menuruti apa yang pria itu perintahkan. Dengan langkah tegas dan kewibawaan seorang calvino swans membuat seluruh karyawan mall hydro swans menegang saat sang penguasa melewati mereka satu persatu,tidak ada senyum bahkan sapaan ramah yang mereka dapatkan. Suasana semakin menegang saat calvino menyentuh boneka menekin yang terpampang jelas dilobi utama,debu yang tersisa tanpa sengaja tidak sempat mereka bersihkan karena sang penguasa datang lebih awal. Ah...sungguh sial nasib para karyawan mall terbesar disalah satu negara maju itu. Keringat dingin mulai bercucuran saat iris mata biru terang menatap mereka satu persatu,tidak ada kata'kata yang keluar dari mulut calvino namun tatapan tegasnya seakan marah akan kelalaian mereka. Tanpa banyak basa basi lagi calvino kembali melangkahkan kakinya,baru beberapa detik yang lalu ia sudah menemukan satu kesalahan fatal. Hanya satu kesalahan sudah membuat mood calvino berubah drastis. Tidak ada kata maaf dan tidak ada kata lalai,calvino berjalan tegas sembari diikuti oleh salah satu gendral maneger hydro swans. Dengusan kesal mulai terdengar dari hembusan nafasnya,calvino kini duduk diatas kursi kebesarannya,menatap lurus kearah para petinggi mall hydro swans. Memandang tajam satu persatu tanpa ada minat untuk membuka bibir tegasnya. Hingga teriakan kecil memecahkan ketegangan didalam ruang pertemuan hydro swans. Calvino menatap gadis kecil yang kini meringkuk dilantai tepat disebelahnya. Senyum bahagianya kini perlahan terbit tatkala melihat mata bulat nan indah milik gadis kecil yang selalu menyita perhatiannya. Ocehan kecilnya kini telah dimulai,drama gadis kecil menyelamatkan suasana menegangkan ruang pertemuan"daddy...kenapa kau meninggalkanku...!!tidakkah kau tau jika alvaro sangat menyebalkan..."celoteh isabel sembari berkacak pinggang tepat didepan calvino yang tengah tersenyum ramah kepadanya. "Sorry...apa kau mau memaafkan daddy..??"calvino menjulurkan tangannya memajukan kelingkingnya untuk permintaan maafnya. Isyarat jari kelingking jika dia tidak akan mengulanginya lagi dan isabel menyukai itu. Senyum gadis kecil berusia lima tahun membuat amarah calvino seketika meluap begitu saja. Bukan hanya calvino yang tersenyum namun para karyawan yang berada diruang rapatpun ikut tersenyum dan merasa lega. Seperti biasa,isabel adalah penyelamat mereka. "Ayo sekarang kita pulang...!!tidakkah kau tau dad jika abel sangat bosan...kau selalu saja membawaku ketempat kerja...!!aku hanya ingin bermain bersama grandpa..."rengek isabel diatas pangkuan calvino. Calvino mengusap pucuk rambut isabel lalu mencium keningnya dengan sayang"baiklah...beri dad waktu 30 menit...dan dad berjanji akan mengajakmu pulang..." Isabel menggeleng keras sambil mengerucutkan bibir mungilnya"tidak...itu terlalu lama..." "Lalu..?"calvino mengerutkan keningnya sembari menatap jari mungil isabel yang melebarkan semua jarinya. Menunjukkan angka sepuluh namun berbeda dengan ucapan gadis mungil itu. "Lima belas menit...dan aku akan segera pulang jika dad tidak juga keluar..." Calvino tersenyum lebar sembari mengangguk"baiklah dan sekarang kau pergilah bersama alvaro..." "Kau janji akan menyusulku sebentar lagi..??" "Dad janji..." Isabel segera berlari keluar sembari memegang tangan alvaro. Dan kini tibalah saatnya ketegangan itu kembali saat calvino sudah mulai menunjukkan wajah seriusnya. Namun tidak semenakutkan beberapa menit yang lalu. Dan mereka tau jika isabellah yang membuat mood calvino sedikit membaik. "Aku harap tidak akan ada kejadian seperti tempo hari...!!dan kau franco...aku harap kau mengganti perusahaan kebersihan yang telah bergabung dengan mall kita...!!aku tidak ingin kebersihan mall kurang terjaga..besok aku ingin daftar baru perusahaan kebersihan yang ingin bergabung sudah masuk kedalam emailku..!!aku yang akan memilihnya sendiri..." Franco mengangguk dengan tegas. Nafasnya seakan tercekat saat calvino berdiri lalu menghampirinya"jika kau mengabaikannya lagi aku yang akan memecatmu..." Seketika nafas franco tercekat,ia benar"benar ketakutan karena perbuatannya seakan mulai terendus oleh sang penguasa. Ya tuhan...wibawa dan ketegasan seorang calvino mampu membuat franco pria berambisi ketakutan...sangat ketakutan. "Sebenarnya tuan calvino itu sudah pernah menikah apa belum..??kenapa gadis itu seakan sangat mirip dengannya...?"maid baru dimansion calvino mulai merasa penasaran saat melihat isabel yang sangat dekat dengan majikannya. Rebeca kepala maid yang sudah lama bekerja di mansion calvino seketika membulatkan matanya,marah dan juga takut jikalau calvino mendengar pertanyaan clarisa maid yang baru saja bekerja beberapa hari lalu. "Apa urusannya denganmu..."jawab tegas rebeca sembari melempar pemberih debu tepat diwajah clarisa. "Maaf..."clarisa segera menunduk dan berlari kembali ketempat kerjanya bersama imelda teman seprofesinya. "Aku sudah menceritakan padamu bukan...??jika isabel anak pungut yang tuan calvino temukan disalah satu perusahaannya..."jelas imelda sembari berbisik takut. "Benarkah?seingatku kau tidak pernah menceritakannya padaku..."elak clarisa sembari meneruskan pekerjaannya,namun tidak ia pungkiri keterkejutannya akan fakta dari kehidupan mewah isabel. Segini saja ya perkenalannya... Bersambung...nunggu vote dan komennya untuk meneruskan alur ceritanya...takutnya gak ada peminat...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD