20. Jet Lag

1902 Words

"Yes yes yeeees!" Tyo sudah kegirangan, jingkrak-jingkrak dalam hati karena Renata akhirnya mau untuk merawat dirinya. Lengkung senyuman tak bisa lepas dari bibir Tyo demi memandangi wajah Renata yang begitu dekat dengannya. Wajah ayu yang selalu hadir di dalam mimpinya, dan kini begitu nyata ada di hadapannya. "Sudah kuduga kamu pasti tidak tega. Kamu adalah gadis yang baik, Renee." Batin Tyo merasa lega. Padahal dia sudah ketar-ketir saat Rena tadi menyuruhnya untuk mengompres sendiri luka memar di dadanya. Sungguh sambutan yang sangat romantis kan jauh-jauh datang ke Paris untuk mencari pujaan hati. Setelah akhirnya ketemu malah disambut dengan pukulan dari tongkat baseball. Nasib. "Kok bisa kamu ada di sini?" Renata bertanya sambil mulai meletakkan handuk kecil yang telah dicelup

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD