Bab 2 Populer

1073 Words
"Tidak semua yang kamu lihat itu nyata Van! kamu rasa kita semua lancar? kamu tidak tahu kesulitan apa yang kita lalui..." ucap Key dengan senyum yang tersungging dibibirnya. Dan Vanya hanya mengangguk sebagai jawabannya. "Apapun statusmu sekarang...kalau Evan sudah terang-terangan menggandengmu di depan banyak orang...pastilah sebentar lagi juga kalian bakal menyusul ke pelaminan bukan? nikmati saja Van semuanya...dibawa enjoy aja...kamu pikir hubungan aku dan Gandi mulus? nggak Van...kami terpisah selama sembilan tahun lamanya...egois? iya...tapi ya kalau jodoh...nggak akan kemana Vanya..." ucap Key yang menerangkan. Dimana saat itu Vanya membelalakan kedua matanya karena tidak percaya pada apa yang Keyra barusan katakan. Vanya begitu kaget saat itu. Vanya pikir Gandi dan Keyra tidak akan pernah terpisahkan begitu saja, namun apa yang Key ucapkan baru saja tidaklah sebuah kebohongan tentunya. "Hai Van...kalau aku pun sama...tunangan sama Eric lima tahun lebih...dan baru aja kemarin dia mau kita nikah...hebatkan...tunangan pemecah rekor! karena kami di jodohkan...dan aku tidak berpikir untuk menjalaninya seperti hubungan suami istri yang kekal, makanya diapun nggak mau nikahin aku...ya...baru sadar sih malam tahun baru kemarin...ternyata di dunia ini memang benar ada cinta sejati. Dan aku beruntung mendapatkan lelaki yang tepat untuk aku nikahi kelak." Ucap Nora yang menerangkan. Dan saat itu datanglah Eric menuju kesana, mengajak Nora untuk mengambil makanan. Nora pun segera ikut serta calon suaminya.Hingga datanglah Nindi kesana, menuju kearah pacar putranya dan juga teman Keyra. "Mama..." sapa Key pada Nindi, dan saat itu Vanya terlihat sangat canggung dan sungkan, mengingat hubungannya dengan Evan belum di ketahui kakak Evan itu.Ya...Nindi adalah kakak Evan, mama dari Gandi. Vanya hanya mengangguk sembari menyunggingkan senyumannya pada Nindi. Yang dibalas oleh Nindi dengan senyuman hangatnya pula, meski tadi saat masuk kedalam ruangan tersebut, Nindi jelas melihat adiknya menggandeng tangan gadis itu. Dan dari sana Nindi langsung tahu, bahwa gadis itu jelas kekasih Evan. Nindi tidak kaget sama sekali, ia malah senang adiknya sudah menemukan tambatan hati. Dan yang Nindi tahu, Evan bukan tipe yang gemar bergonta-ganti pasangan. Nindi ternyata lupa pada Vanya, padahal dulu pernah sesekali ke lima teman Gandi itu belajar kelompok bersama di rumahnya. Namun itu dulu...waktu masih SMP. Jelas sekarang semua sudah berubah total...yang laki-laki makin tampan, dan yang wanita jelas makin cantik karena pintar memakai riasan atau make up. "Iya sayang...mana Gandi nya?" tanya Nindi pada Keyra. "Oh...itu mah...lagi ngobrol sama Evan, disana..." ucap Keyra sembari terlihat menatap kearah kekasihnya dan juga Evan yang hanya menyendiri berdua saja di sudut pojok ruangan tersebut. Di sana, Gandi menatap tajam kearah Evan, seolah tatapannya itu sangat mematikan. "Aku tidak akan mati karena tatapanmu itu." Ucap Evan yang mencairkan suasana. "Tahu om...tahu...bercanda om..." ucap Gandi pada adik mamanya itu. "Apaan sih Gand! ada apa?" tanya Evan pada temannya lagi. "Emb...Van...kamu sungguh-sungguh sama Vanya? emang lakinya nggak marah?" ucap Gandi yang langsung pada intinya. "Laki siapa maksud kamu? mantan suaminya?" tanya Evan pada sahabat sekaligus keponakannya itu. "Hah yang bener om? dia sudah pisah? wah...om gercep nih..." ucap Gandi pada sahabatnya itu. "Sekali lagi kamu bilang am om am om lagi...nih sepatu bakalan aku copot ya Gand!" ucap Evan yang merasa tidak suka saat Gandi memanggilnya dengan sebutan om. "Mau copot terus dikasihkan aku Van? mau..." canda Gandi yang lalu menabok ringan lengan tangan Evan. Dan saat itu Evan akan berlalu pergi dari sana, namun Gandi sudah mencekal tangan Evan dengan cepatnya, saat itu Gandi tidak sedang bermain-main disana. Mungkin ia tadi masih bercanda, namun saat itu ia mulai serius bertanya. "Apa lagi sih Gand?" tanya Evan pada lelaki itu. Namun saat itu Gandi menatapnya dengan tatapan tajam yang berbeda dari yang tadi, Evan seketika langsung tahu bahwa Gandi sedang serius dan tidak main-main lagi. "Van...kamu beneran bilang kayak tadi? Vanya sudah bercerai dengan suaminya?" ucap Gandi dengan seriusnya. Evan mengangguk beberapa kali, hingga membuat Gandi mengerti. "Aku tahu Van kamu orang yang bagaimana, dan aku percaya itu. Yasudah...sana...bidadari-bidadari kita sudah menunggu." Ucap Gandi yang lalu tersenyum, senyumnya hangat saat itu. "Oh ya Gand satu lagi...bantu aku bilang ke kakak ya soal ini...tapi aku nggak tahu bagaimana sambutan keluarga kita saat mengetahui aku menyukai seorang janda Gand?" ucap Evan sembari menatap Gandi lalu beralih menatap kearah Vanya yang terlihat asyik mengobrol dengan Keyra. "Tenang Van...semuanya pasti akan mengerti kok...yasudah ayo...nanti kalau ada waktu yang pas, aku akan coba bilang sama mama ya...semoga mama mau menerimanya dan mendukung kalian..." ucap Gandi yang lalu mengajak Evan jalan menuju kearah Keyra dan Vanya, setelah Evan mengangguk mengerti apa yang Gandi katakan padanya. "Nunggu lama ya yang?" ucap Gandi sembari melingkarkan satu tangannya ke pinggang ramping Keyra, dan gadis itu pun hanya membiarkannya saja, memang jika Key menolaknya Gandi pastilah akan marah, ia memilih untuk diam dan pura-pura tidak melihat semua mata orang yang menatap kearah keduanya. Sampai...terlihat seseorang wanita cantik datang menuju kearah ke empatnya, disusul Eric dan juga Nora yang juga datang dengan membawa makanan di piring yang ada di tangannya. "Pak Gandi..." sapa seorang wanita muda dengan gaun yang hanya sebatas dadanya saja, dan menjulang panjang sampai sepanjang kakinya, namun gaun itu belahannya hingga sampai pangkal paha. "Emb...maaf ya...minggir sebentar, saya mau bicara dengan pak Gandi dulu..." ucap wanita tersebut sembari menarik tangan Gandi dari pinggang Keyra dan menempatkan dirinya di tengah-tengah, diantara Keyra dan Gandi, sengaja wanita itu memunggungi Keyra disana. "Ada apa ya?" ucap Gandi saat dihadapannya ada mantan artis papan atas. "Emb...aku pikir kamu akan senang saat melihatku, aku pernah populer loh dimasa dulu." Ucap wanita itu yang memperkenalkan dirinya, meski tetap saja Gandi tidak tahu dan tidak mengenalnya sama sekali. "Oh...maaf...apa kamu mungkin mengenal Miss Vanya? dia mantan artis top luar Negeri lo malah...nih orangnya...kekasih Om aku." Ucap Gandi yang sontak membuat wanita itu menoleh menatap kearah Vanya, dan benar saja ia sangat terkejut akan kehadiran Vanya disana. Vanya pun hanya menyunggingkan senyum kecut yang ia paksakan, karena ulah Gandi jadi identitasnya ketahuan. Lalu dengan antusiasnya wanita itu malah menuju kearah Vanya dan mengajak ngobrol Vanya berdua saja. Evan yang merasa terabaikan karena jebakan Gandi yang membuat kekasihnya meladeni obrolan yang tidak penting oleh wanita lain, hanya bisa melemparkan tatapan ancaman buat Gandi. Gandi malah tersenyum dengan mengangkat dua jarinya yang berbentuk huruf V itu pada Evan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD