KEHANCURAN CINTA

640 Words
PROLOG “Kamu cemburu?” Yama ulang bertanya. “Aku cemburu dengan Frasha.” “Dia selalu kamu utamakan,” imbuh Sahima. “Itu benar.” “Apa pun tentang dia, selalu akan menjadi prioritas kamu. Melebihi diri kamu sendiri.” “Itu benar, Hima.” Yama memberi penekanan lebih kuat dalam kata-katanya. Sinis nadanya. “Dia demam saja, kamu akan panik.” “Aku tidak bisa melihat Frasha sakit.” Sahima sesak oleh jawaban dilontarkan sang suami. Yama terlalu jujur mengungkapkan pendapat tanpa memikirkan perasaanya. “Andai dia mengalami keguguran seperti yang terjadi padaku, apa kamu akan terpukul?” “Aku belum pernah tidur dengan Frasha.” “Seandainya.” Sahima lekas meralat. Yama pasti tahu maksudnya. Tak perlu untuk menerangkan panjang lebar kembali. Tinggal menunggu bagaimana respons yang hendak ditunjukkan sang suami. “Aku akan terpukul.” Dua patah kata saja dikeluarkan, tapi sudah sukses membuat dadanya kian terbakar. Spontan, Sahima berdecak sinis. Perasaannya mulai terguncang. Ia amat siap untuk melepaskan segala uneg-uneg yang selama dua bulan terakhir dipendam. “Aku tidak sanggup kehilangan calon anakku.” “Kamu sudah kehilangan calon anakmu, Yama!” Sahima berteriak dengan emosi yang menggebu-gebu. Kemarahan memuncak. “Calon bayi di rahimku sudah mati!” “Kamu tidak terlihat terpukul sama sekali." Sahima menaikkan intonasi. “Kamu masih bisa bersenang-senang dengan perempuan yang paling kamu cintai.” “Cuma aku yang berduka karena kehilangan calon bayiku, Yama!" “Kamu sedikit pun tidak peduli. Kamu tidak pernah sekali saja bertanya bagaimana rasa dukaku karena keguguran yang aku alami.” “Aku hancur!” “Aku hancur karena calon bayiku mati!” “Aku ingin mati juga!” Sahima masih ingin berteriak marah dengan semua rasa sakit hatinya, namun sang suami malah bergerak menjauh darinya. Kungkungan pria itu pun sudah usai. Yama terus berjalan mundur dengan langkah kaku. Tatapan masih terpaku pada dirinya dengan sorot yang semakin dingin. Kedua tangan sang suami terkepal kuat. Pria itu tengah emosi? Karena luapan kemarahan telah ia tunjukkan? Apa Yama berhak bereaksi seperti ini? Terlebih selama ini, tidak satu pun empati dan dukungan yang diberikan untuk keterpurukan dirinya dalam belenggu duka kehilangan. “Dia sudah seharusnya mati.” “Dia tidak pernah aku harapkan.” Sahima membeku di tempat. Diterjang rasa kejut luar biasa akan ucapan Yama. Air matanya yang mati-matian ditahan keluar, jelas meleleh deras seketika. Pertahanan diri tidak bisa diteruskan saat hati begitu perih oleh kekecewaan mendalam. “Aku tidak pernah menginginkannya.” Yama seperti mempertegas kembali semua yang sudah diucapkan sebelumnya. Kaki Sahima lantas bergerak amatlah cepat, seakan sangat lentur. Ia pun sampai di depan sang suami yang berdiri cukup jauh. Saat ingin diteriakan umpatan, Yama justru sudah lebih dulu mendorongnya lagi hingga terdesak ke dinding. Mengungkung dengan kedua tangannya dicengkram pria itu. “Kenapa kamu harus hancur? Dia sudah mati. Tidak ada yang bisa kamu harapkan lagi, Hima!” Tubuh Sahima bergetar. Isakan mengeras. Ia benci dengan kata-kata menyakitkan Yama. “Kamu bodoh ingin mati, hanya karena anak itu. Hidup kamu masih panjang, Hima.” “Dia pergi karena dia tahu dia tidak pernah diharapkan untuk hidup selamanya.” Tepat setelah Yama menyelesaikan ucapan, pria itu melepas pegangan tangannya. Ia jelas memanfaatkan untuk melayangkan tamparan. Plak! Sahima sudah kehabisan kesabaran. Berada di titik puncak amarah dan kemuakan. “Walau kamu tidak mencintaiku, kamu tidak pantas membenci calon anakmu, Yama.” “Aku tidak membencinya.” “Aku hanya tidak menginginkan dia.” Dengan air mata terus mengalir keluar, tidak dapat Sahima dipindahkan satu detik pun atensi dari sang suami yang kian menjauh. Sahima baru merosot jatuh ke lantai, sesudah memastikan Yama sungguh masuk ke kamar. Di sanubari terdalam, Sahima bersumpah jika akan membalaskan semua rasa sakit hatinya. Dirinya akan hamil kembali darah daging pria itu. Membuat Yama begitu menginginkan anaknya, namun tak akan pernah bisa untuk dimiliki oleh sang suami. Yama pantas merasakan dukanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD