"Apa kamu juga akan bahagia dengan wanita yang mencintai kamu ?" Tanya Ceyda kembali menatap Aldrik. Aldrik menatap mata Ceyda, Aldrik sadari itu hanya sebuah pertanyaan, karna mata ceyda tidak menyiratkan apa isi hatinya. Pengalaman mengajarkan Ceyda menyimpan dengan rapat isi hatinya untuk Aldrik. "Aku belum memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan wanita manapun." Ceyda terpaku mendengar ucapan Aldrik. "Tapi kamu harus memikirkannya. Hanya kamu satu-satunya pewaris keluargamu." Potong Aldrik ketika Ceyda hendak berbicara. Ceyda menarik nafas, lalu mengalihkan pandangannya dari mata Aldrik. "Aku sudah terlalu lama menjadi anak yang egois. Aku pernah selama tiga tahun tidak pulang kerumah, sehingga mama dan papa yang harus datang ke Sulawesi untuk bertemu denganku." Ucap Cey