Bab 76. Sesal Tsamara

1064 Words

“Mama egois dan hanya memikirkan hidup Mama sendiri, bisnis bisnis bisnis. Lalu bagaimana dengan perasaan aku, Ma?” Tsamara menahan emosinya sekuat tenaga, dia pikir seharusnya Alana menjadi gadis yang baik dan tidak pemaksa seperti ini. Selama ini dia memanjakan Alana dan memperhatikannya dengan penuh kasih sayang. Tanpa papa Alana bisa tumbuh dengan baik dan berotak pintar. Seharusnya Alana bersyukur dan berbakti kepadanya bahwa selama ini dialah yang berjuang untuk membahagiakan Alana. Tapi kenapa sekarang Alana sangat berubah dan menghancurkan semua yang dia bangun. “Alana. Kamu jangan ganggu mereka lagi,” ujar Tsamara menggeram. Alana tersenyum sinis. “Aku bahkan didatangi seseorang yang bernama Agung, dan dia mengaku adalah klien Mama—“ “Agung? Agung siapa, Lana?” delik Tsamara.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD