“Arka itu…siapa, Trin?” tanya Tristan penasaran. Karena nama Arka langsung membuat perubahan raut wajah Mama Dewi yang sangat kentara. “Kakak gue yang pertama.” jawab Trina pelan. “Kakak lo….udah meninggal?” kali ini Rosa yang menyahut. Trina mengangguk pelan. “Pantes, keliatannya nyokap lo masih sedih.” celetuk Gery. “Yang sedih bukan cuma keluarga gue aja. Kakak gue bahkan baru menikah dan dikaruniai anak. Tapi umurnya ngga panjang.” Trina menunduk. “Turut berduka, Na. Semoga keluarga lo dan keluarga kecilnya kakak lo selalu tabah.” Gery mengusap pundak Trina. Trina tersenyum kecil. “Makanya, gue mau banget bikin Mama dan Papa bangga supaya bisa masuk universitas negeri.” “Kita bantuin!” ucap Gery semangat. Trina tersenyum lebar sambil bersemangat menyiapkan pulpen serta binderny

