Minggu keesokan paginya, Claris terbangun dengan perasaan tidak nyata. Tentu saja dia satu ranjang dengan Damian. Sepanjang malam, pria itu memeluk pinggangnya seperti penjepit raksasa seolah-olah Claris akan kabur darinya kapan saja. “Jangan bertingkah. Kamu adalah wanita simpananku dan juga istriku saat ini. Tidak ada alasan bagimu untuk menolakku, Claris.” Ancaman Damian semalam adalah hal yang sangat jahat dan dingin di balik telinga wanita itu. Membuatnya sama sekali tidak bisa bergerak dan protes sama sekali. Bagaimana bisa dia masih sebagai simpanannya kalau mereka berdua sekarang telah resmi sebagai suami istri? Claris sama sekali tidak memahami jalan pikirannya. Apakah dia bermaksud untuk merendahkannya? Ataukah dia sama sekali tidak dianggap sebagai istri? Malam itu, Claris m

