Claris tertawa setengah gila dan marah. “Baiklah! Coba saja kalau begitu! Kalau kamu bisa, maka aku juga bisa! Kamu tidak bisa memerintahku untuk tidak tidur dengan pria lain! Aku akan tidur dengan banyak pria, dan setelah itu kamu akan meniduriku! Siapa yang tahu setelah aku bersama pria lain, kamu mungkin akan mencicip bekas mereka hari itu juga? Kita berdua akan menanggung risiko nyawa masing-masing dalam pernikahan berbahaya ini!”
Mendengar ejekannya, Damian langsung meraih leher Claris. Mata dinginnya berkilat tajam. Rahang kokohnya mengeras seolah akan menghancurkan wanita di depannya dalam sekali gigit. “Coba saja kamu lakukan itu, Clarisha Wira Atmaja. Tidak ada pria yang boleh bermain-main dengan barang-barang milikku. Kalau ada yang berani sampai melakukannya, tidak peduli dia i
