Claris dan Zanan saling tatap dalam diam. Bibir keduanya yang akan saling menyapa tiba-tiba saja dihentikan oleh tangan Claris di detik-detik terakhir. Wanita itu tertegun kaget mendengar ketukan pintu di balik punggung Zanan. “Claris? Aku tahu kamu ada di dalam! Cepat keluar!” teriak Damian setengah menggeram. Zanan menurunkan pelan tangan sang wanita di bibirnya. “Apa kamu akan menanggapinya?” Karena tidak tahu harus berbuat apa, Claris yang bingung seketika mundur selangkah dan mengerjapkan mata seolah apa yang baru saja dialaminya tidak nyata. Apa yang baru saja hendak dilakukan olehnya? Bagaimana bisa dia hampir berciuman dengan Zanan sementara dia baru saja mengatakan penolakannya dan berkata tidak akan berselingkuh dari Damian? Gemetar sekujur tubuh oleh perasaan bersalah da

