Damian mendengus geli, tersenyum dingin yang memikat. Melirikkan mata ke arah Moli yang sibuk mulai berdebat kecil dengan Eric dan beberapa pria lain.
“Hal itu menjadi sebuah misteri, bukan? Sepertinya waktu juga yang akan menjawabnya.”
Claris mendengus menahan tawa mendengar jawaban Damian, memutar bola mata malas, merasa itu seperti sebuah gombalan murahan dari seorang playboy kacangan pinggir jalan.
Melihat reaksi sang tunangan, membuat hati Damian sedikit terasa hangat, tapi diam-diam gengsi yang dimilikinya mencegahnya untuk bertindak lebih jauh.
Sebenarnya, dia ingin menarik Claris lebih dekat ke sisinya, memeluknya erat dan mencoba menikmati malam ini bersamanya. Di sudut hatinya yang paling dalam, ada rasa rindu aneh bermain di dadanya, tapi tentu saja dia menolaknya karena me
