"Dok, kapan-kapan makan siang bareng." Hasan mendengar ajakan itu terang-terangan. Bukan untuknya melainkan untuk seseorang yang bersamanya. Dia lelaki seumuran Hasan yang bertugas tetap di rumah sakit ini. Wajahnya sih gak ganteng-ganteng amat tapi keramahannya yang membuat para wanita banyak meleleh. "Ya, nanti saya ajak yang lain juga," ujarnya ramah dan terdengar semburan tawa di ujung koridor. Perawat yang lain dan sedang mengintip, kompak menertawainya. Lalu perawat baru itu pun panik. "Ya begitu lah kesibukan saya di sini," tuturnya yang membuat Hasan terkekeh. Ia cepat akrab dengan lelaki ini karena keramahannya. Padahal Hasan baru pertama kali datang dan bertemu dengannya. Mereka sempat mengobrol. Lelaki itu lulusan Padjajaran dan ternyata mengenal Amru, teman Hasan di rumah sak

