Pulang adalah keputusan yang tiba-tiba ia ambil. Sejak semalam hingga menjelang jam tiga pagi, ia sama sekali tak bisa tidur. Dalam ketermenungannya, ia tiba-tiba mengambil keputusan untuk pergi. Bagaimana mungkin ia bisa berhadapan dengan kedua orang itu? Mereka malah bahagia sedangkan ia menderita seperti ini? Hasan menarik nafas dalam. Ia mengumpulkan keberaniannya. Kemudian membereskan semua barangnya. Menjelang azan Subuh, ia terpekur. Apa yang ia pikirkan saat itu? Ia hendak pergi tapi azan Subuh itu memanggilnya untuk solat. Ia ingin pergi begitu saja tanpa mengindahkan panggilan itu. Namun baru membuka pintu, ia terduduk dengan tangisan. Hatinya masih lembut pada kebaikan. Semarah-marahnya pada Tuhan, ia tetap tak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai lelaki muslim. Ia hampir me

