Kebaikan Hati

1658 Words

Happy Reading. Begitu Sean hendak memasuki ruang itu, para pengawal yang bertugas menjaga di depan pintu langsung membungkuk, memberi hormat. Sean yang melangkah tanpa emosi di wajahnya seketika mengeluarkan aura menakutkan dari balik punggungnya. Sorot mata lelaki itu dingin seolah menusuk ke dalam batin. Sementara rahangnya mengetat menandakan bahwa ada amarah yang tersimpan disana. "Tuan Sean.... "Dimana dia." Sean mengabaikan sapaan hormat Ben, memotong perkataan asisten pribadinya itu dengan suara kejam. Keterkejutan memenuhi wajah Ben, sayangnya karena sikap profesional dalam bekerja dia harus segera mengusir rasa kagetnya dan mengabaikan degup jantungnya yang berdetak kencang ketika berkata. "Dia berada di dalam ruangan tuan. Dengan kondisi tubuh yang terikat." Ben menatap taku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD