Ditrisya sungguh heran pada dirinya sendiri. Apa coba yang ia lakukan sepanjang 27 tahun hidupnya sampai-sampai baru menyadari ada satu hal yang bisa membuatnya b*******h setiap hari, yaitu hobby. Saking asyiknya mencoba resep-resep baru, Ditrisya lupa dengan puluhan surat lamaran kerja yang belum juga menemukan tuannya. Sebuah keanehan ketika Ditrisya sama sekali tidak menyesal mentransfer biaya kursus membuat kue. Diam-diam, Ditrisya mulai mengamati akun-akun i********: usaha rumahan yang menjual kue-kuean. Testimoni puas dari Imran dan teman Wilda membuat Ditrisya mengkhayal, bagaimana seandainya hobbynya ini diarahkan jadi sumber penghasilan? Pastinya akan sangat menyenangkan. Ditrisya bisa melakukan hobbynya, tanpa merasa itu sebagai sebuah pekerjaan. Bunyi berdenting dari pesan m

