Depresi

1505 Words

Tidak ada pilihan lain bagi Yohana selain melakukan apa yang diinginkan putrinya. Dengan pakaian hangat seadanya ia berjalan menyusuri jalanan sempit untuk keluar dari lingkungan kumuh itu.   Yohana pun kini sampai di seberang jalan kediaman Leo. Ia menatap rumah yang berdiri sangat megah. Ia terus mengawasi setiap orang yang keluar masuk ke lingkungan rumah itu. “Sudah hampir satu jam aku berdiri disini, tapi aku belum juga melihat batang hidung anak bodoh itu! Dimana dia? Kenapa dia tidak kelihatan sama sekali selama beberapa hari ini?” gumam Yohana dalam hatinya. Yohana melihat salah seorang pria yang sedang berjaga di pintu gerbang utama. “Apa kutanyakan saja pada pria itu mengenai keberadaan Shafira? Tapi apa dia mau memberitahukannya? Dia pasti menganggapku sebagai gembel pengga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD