Kaivan Sial. Siang ini gue benar-benar merasa sial. Bertemu dan jalan bareng Widya aja udah sial. Dan sekarang gue harus menenangkan juga menjelaskan kejadian di kafe beberapa menit lalu pada pacar gue--Wilujeng--yang kebetulan banget memergoki gue dan Widya di resto tadi. Gue syok berat saat tiba-tiba Lujeng sudah berada di depan gue saat tangan Widya bahkan sedang memeluk lengan gue erat. Jangan kalian pikir gue senang dibegituin Widya. Sama sekali enggak. Gue bahkan risih, lama-lama berada di dekat ABG tanggung itu. Kalau bukan karena titah Tuan Puteri Kak Re, gue pasti sudah nolak mentah-mentah ajakan Widya yang berujung kesialan gue. Gue mengajak Lujeng ke taman kota, tempat kami biasa menghabiskan waktu bersama selain di rumah gue. "Itu nggak seperti yang kamu pikirkan." Gue