Tenda untukku dan Ethan ukurannya paling besar dengan sebuah dipan dan alas bulu binatang yang lembut. Sangat nyaman sekali tidur di atasnya meskipun di tempat yang sangat sederhana.
Aku bergelung dalam pelukan Ethan setelah kami menikmati peraduan kami yang baru. Cahaya yang kubuat dari sinar putih sebagai penerang, membuat suasana menjadi sangat romantis.
“Kupikir berkemah seperti ini harus kita lakukan sering-sering, Ethan.” Karena pasti sangat menyenangkan bisa menghabiskan waktu berdua di tempat seperti ini, seperti yang kami lakukan sekarang.
“Kupikir kau lebih suka kamar kita dulu, atau di semak-semak.” Ethan tertawa terbahak-bahak, membuatku memukul dadanya pelan.
“Kaulah yang membuatku melakukannya, Ethan. Kau menjadi sangat … liar kalau kau menginginkannya.” Meskipun kenyataa
