CHAPTER: 2

1291 Words
Sandiwara adalah Prinsip pernikahan kita ????? "Udah dateng aja pagi-pagi adio", ucap irina sambil mengunyah roti selai cokelat nya. "Ada kerjaan mendadak irina", jawab adio canggung melihat kesantaian irina setelah mengetahui fakta tentang nya dan alex. "Santai aja kali, gue juga engga apa-apa kalau lo mau pacaran sama alex", balas irina meminum s**u cokelat nya. "Ehhmm....i...itu...." "Udah datang adio, ayo sarapan dulu", ucap alex menyela. "Oh iya" Alex dan adio sedari tadi memperhatikan gerak-gerik irina yang tampak biasa saja. Jujur alex kecewa melihat sikap irina yang biasa saja walaupun sudah tau fakta sebenarnya. "Apa sih liatin gue mulu", jengah irina. "My baby", teriak akira merentangkan kedua tangan nya berjalan ke irina yang sudah menyambut nya dengan pelukan. "Tumben pagi-pagi udah datang, ayo sarapan dulu, darling belum makan kan nanti sakit lo", ucap irina mengelus rambut bergelombang akira dengan lembut. "Iya baby ku sayang",Akira mencium pipi kanan irina. "Makan yang banyak jangan roti aja kamu kurusan tuh", ucap irina memegang pinggang akira tanpa peduli tatapan aneh kedua pria tampan yang berada di depan nya dan akira. "Diet baby" Alex tak menyangka jika istri nya sangat dekat pada akira bahkan sampai pake embel-embel sayang, baby, darling bikin pengen muntah saja. "Kamu ngapain pagi-pagi kesini akira", ucap alex dingin nan tajam sungguh ia tak suka kehadiran akira di rumah nya membuat suasana panas. "Mau ketemu irina, biasa nya kita satu apartemen sekarang engga lagi", ucap akira mulai merasa terintimidasi. Irina merasa suasana menjadi panas. "Darling kita ke kamar ku yuk ada yang sirik", ucap irina menatap tajam alex dan menggandeng akira ke kamar nya. "Ayo pergi adio ada lesbian disini", balas alex menatap tajam irina sambil menggandeng adio keluar dari mansion nya. "ENGGA SADAR DIRI" ????? "Irina itu alex sama adio bukan sih", ucap akira menunjuk hotel VERNANDO, hotel bintang lima yang hanya para milliader saja yang mampu menempati nya. "Iya, emang kenapa?", ucap irina menatap ke hotel karena sekarang sedang macet. "Ikutin mereka yuk" "Ngapain malas ah, palingan mereka mau pacaran", jijik irina kembali memakai kacamata hitam nya. "Lo emang engga penasaran gaya pacaran guy" "Engga" Sebenarnya irina ingin tahu, tapi ego nya berkata tidak. "Ya udah gue sendiri aja", ucap akira membuka pintu mobil sport merah milik irina. "Eh jangan udah ayo" Setelah memarkirkan mobil nya, irina dan akira masuk ke hotel mewah nan megah itu. "Atas nama alexandra vernando", ucap irina tak yakin diperbolehkan masuk. "Nomor 308, lantai empat puluh nyonya vernando", balas seorang wanita cantik yang berada di depan irina. "Terima kasih", balas irina setelah menerima kunci cadangan kamar alex lalu berlalu menggandeng tangan akira. Semua mata tertuju pada kecantikan kedua wanita cantik itu, akira malah merasa risih sedangkan irina mengangkat dagu nya dan berjalan dengan anggun. "Tokk tokk tokk" Irina mencoba mengetuk pintu namun tak ada jawaban dari dalam membuat nya langsung membuka pintu kamar hotel didepan nya. "Alex adio", panggil pelan irina berusaha mencari sakelar karena ruangan kamar ini gelap dan.... "Aaaaaaa", teriak akira saat lampu menyala membuat irina mengikuti tatapan irina. "Alex", panggil irina dan sekarang kedua lelaki tampan yang sedang bercinta itu pun berhenti dan begitu terkejut melihat dua sosok wanita cantik di depan pintu. ????? Irina sedang asyik memakan cemilan keripik di toples kaca di dengan nya sambil menatap televisi yang menyiarkan film romance kesukaan nya. "Hiks hiks kenapa cewek nya harus bunuh diri sih hiks hiks", tangis irina mengelap cairan kental yang keluar dari hidung nya. "Jorok", ucap alex yang baru masuk ke rumah melihat irina mengelap cairan kental yang keluar dari hidung nya menggunakan tangan. "Bodo amat", ucap irina acuh tak acuh. Alex memasuki kamar nya lalu turun lagi untuk makan malam dengan sang istri dengan kening berkerut. Irina yang asyik makan terkejut saat alex melempar tespack di atas meja makan dengan tatapan menusuk. "Punya siapa?", tanya alex duduk di hadapan irina menatap wajah cantik wanita di depan nya dengan tajam. "Pu.....punya teman", gugup irina berusaha menutupi kebohongan nya tentang tespack dua garis merah yang berarti positif. "Tatap mata saya", tegas alex. "TATAP MATA SAYA IRINA, ITU TESPACK SIAPA?", teriak aldan membuat nyali irina menciut membuat irina menatap wajah tampan aldan. "Punya.....hiks....hiks....aku", tangis irina mengelap cairan bening yang keluar dari hidung nya. "Kenapa engga ngomong?", tanya alex melembut tak tega melihat tangisan irina. "Aku.....hiks....takut....hiks.... kamu....hiks engga terima anak.....ini", tangis irina mengusap lembut perut rata nya yang terdapat segumpal nyawa. "Siapa bilang aku gak terima, meskipun kita engga kaya pasangan lain nya, tapi itu tetap anak aku irina", ucap alex memeluk tubuh mungil irina. ????? "ALEX", teriak irina dari kamar mandi membuat alex langsung berlari menghampiri istri nya. "Ada apa?", tanya alex khawatir. "Aku lupa bawa baju", ucap irina cengengesan tanpa berdosa. "Ya tuhan irina kau ini", rutuk alex keluar dan mengambil pakaian irina. Irina duduk disofa hanya dengan handuk yang menutupi tubuh polos nya. Toh alex gay, batin irina. "Ini", ucap alex dingin melempar dalaman dan gaun hitam ketat selutut yang ada di atas kasur. "Makasih", jawab irina mulai memakai pakaian nya didepan alex membuat mata alex membulat. "Apa kau tak tahu malu berganti pakaian didepan pria", ucap alex menatap tajam irina yang terlihat biasa saja. Merasa tak dibalas oleh irina, alex memilih sibuk dengan laptop nya walaupun mencuri pandang. "Alex pakaian lotion ini ditubuh ku", ucap irina menatap alex. "Pakai tangan mu saja, kau tak lihat aku sibuk", ucap alex acuh tak acuh meskipun hati nya ingin sekali apalagi irina hanya pakai dalaman. "Ishh please ini permintaan baby", ucap irina namun alex tak mengubris membuat irina mengoles lotion nya sendiri. "Kau mau kemana?", tanya alex menatap irina yang sudah cantik dengan gaun pesta ketat nya. "Apa kau tak punya mata?", tanya irina acuh tak acuh melangkah keluar. "Kau ingin kemana?", tanya alex tegas membuat nyali irina ciut. "Mau ke pesta akira hari ini ia berulang tahun", ucap irina gembira. "Aku ikut", ucap alex berlari ke kamar mandi membuat irina melongo. "Alex aku duluan ya", teriak irina. "Tunggu aku atau aku akan menghancurkan pesta itu", teriak alex dari kamar mandi. Mau tak mau irina menunggu pria gay tersebut. ????? "Kau lama sekali lihat kan pesta nya sudah selesai semua nya sudah pulang", kesal irina berusaha mencari pemilik pesta mewah ini yang tak lain adalah pasangan lesbi nya. Alex hanya mengikuti irina dari belakang sambil bermain handphone mahal nya, ia memang sengaja lama di kamar mandi agar irina lama datang ke pesta karena alex jengah melihat keromantisan lesbi. "Ahhhh....kau nikmat baby....ahhh" Irina dan alex diam mematung ketika mendengar desahan menjijikan itu. "Alex siapa yang sedang bercinta?", tanya irina memeluk lengan alex erat membuat alex dalam hati tertawa ria. "Ayo kita lihat", ucap alex berjalan mengikuti arah desahan itu sampai mereka berdiri di depan kamar akira. Sungguh jantung alex dan irina berdetak dua kali cepat saat membuka pintu kamar itu. "Cklekk" "Aaaaa", teriak irina saat melihat kekasih nya dan si gay adio tidur hanya ditutupi selimut. "I...irina", kaget akira menutupi tubuh telanjang nya dengan selimut dan berlalu pergi ke kamar mandi dengan menenteng baju nya. "Mata dijaga ngeliat yang bening dikit langsung melotot", ucap irina pada alex yang terus melotot. "Dasar b******n lo adio, lo perkosa pacar gue dasar engga tahu diri hiks hiks kasihan akira pasti dia trauma", tangis irina memukul d**a telanjang adio karena adio hanya pakai boxer. "Irina jangan pegang adio kalau dia belum pakai baju", geram alex menahan tangan irina. "Ishh apaan sih", kesal Irina melepaskan tangan Alex dengan kasar membuat Alex geram. "Irina kau datang", sapa Akira kaku menatap partner lesbinya. "Akira maafkan aku tak bisa menjaga mu hiks", tangis Irina memeluk Akira. Akira hanya diam mematung menatap audio yang sedang berpakaian. Adio menatap manik mata Akira seakan mengatakan sesuatu lewat kontak mata mereka. "Irina aku ingin kita akhiri hubungan lesbi diantara kita"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD