Anjani bergegas keluar dari persembunyiannya ketika ia melihat mobil Bian sudah melaju pergi dari kontrakan Vira. Vira mengeluarkan kunci dari tas dan berusaha membuka pintu. Namun, suara Anjani mengejutkannya hingga membuat kunci terjatuh.
“Vira, kamu dari mana sama Pak Bian?” Anjani menatap tajam.
Vira gugup dan salah tingkah. Dia tidak langsung menjawab, tetapi berpura-pura sibuk mengambil kunci di lantai. Anjani semakin dalam menatapnya.
“Vir, aku lagi nanya kamu. Kok kamu gak jawab, sih!” Anjani terlihat sewot.
“Ee … i-iya, Zevanna. A-apa?” Vira tergagap-gagap.
“Berarti kamu bohong kalau kamu izin libur karna lagi sakit. Itu buktinya kamu malah pergi jalan bareng Pak Bian. Kenapa kamu ngelakuin ini, Vir?”
Mata Vira menatap sekeliling. Dia merasa malu jika obrolannya dengan Anjan
