Luna terjaga jam tujuh malam. Untung saja dia sedang haid, walaupun tertidur dia tak dicatat meninggalkan kewajiban shalat lima waktunya.
Kondisinya cukup baik saat ini, kepalanya masih berat walaupun tidak sesakit tadi siang. Piyama itu pun sudah basah oleh keringatnya menandakan suhu tubuhnya yang sudah turun.
Luna memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum kembali memeras otak mencari cara bagaimana bisa menyelamatkan perusahaannya.
Luna merasa sedih, bagaimana bisa Mrs. Anderson menawarkan diri untuk membeli perusahaannya, perusahaan ini di bangun dengan sudah payah, walaupun di ambang kebangkrutan, Luna tetap akan berjuang mempertahankannya.
Luna mengaduk nasinya tidak berselera. Hanya sisa lauk tadi malam yang dipanaskan sedikit di dalam microwave.
Haruskah Luna memint
