Pagi masih menemani Khumaira dan ibunya di atap Kastil Abinaya. Pria mana yang sungguh-sungguh mencintaiku, bahkan jika posisinya sebagai Abati atau Khairan? Khumaira mengulang kalimat itu di kepalanya. Niatnya tadi menenangkan ide yang tak terbendung, kini kepalanya malah berputar-putar menerka maksud perkataan ibunya. “Aku sangat banggakan memiliki cinta Bintang Abimayu,” ucap Ifa serupa pernyataan cinta. Khumaira merinding sendiri atas ucapan ibunya yang tak seperti biasa. Ia tak meragukan sama sekali cinta yang ada antara kedua orang tuanya. Namun, sungguh, ada yang berbeda dengan ibunya tiap kali bersinggungan dengan nama Khalid Wandawarma. “Tidak biasanya kau datang ke sini pada awal hari, Saleha,” tegur Ifa melihat gadis belia di sisinya. Khumaira tahu hampir setiap pagi seb

