Simpanan

Prolog

"Kamu cuma punya dua pilihan, Linda."

"Pilihan apa yang akan Pak Danis tawarkan ke saya?" Sorot mata Linda menatap penuh tuntutan. Berharap tak ada lagi kegilaan yang akan pria itu tawarkan pada dirinya. Sudah cukup ia menanggung beban perasaan bersalah. Hampir jatuh hati pada suami orang. Sungguh memalukan sekaligus memilukan baginya.

"Rahasiamu terbongkar. Atau, kamu menjadi pacar rahasia saya." Dengan entengnya pria itu berucap. Tak peduli perubahan mimik muka Linda yang meluruh diambang kepanikan.

"Apa maksud Pak Danis? Rahasia apa yang terbongkar? Itu bukan sebuah pilihan. Tapi ancaman bagi saya. Anda nggak adil ke saya," protes wanita itu tak mau kalah.

"Terserah sama kamu. Kalau mau rahasia masa lalumu terkuak, ya silahkan. Banyak yang akan kamu korbankan, Linda. Apa kata teman-temanmu kalau mereka akhirnya tahu, kamu seorang janda yang diselingkuhi mantan suamimu?"

Runtuh rasanya dinding tebal dalam batin Linda. Wanita itu mengepal tangan, akan tetapi melemas seketika. Sekuat mungkin ia menolak fakta, tetap saja kekuatan harga dirinya tak mampu melewati p*********n Danis kali ini. Pria itu benar-benar menepati kata-katanya. Ia akan melumpuhkan Linda sampai titik terdalam sekali pun. Membuat wanita tak berdaya ini semakin lunglai pada kenyataan yang ia hadapi.

Ia tak mau statusnya diketahui orang. Pernikahan yang gagal baginya adalah aib yang musti dipendam sedalam mungkin.

Linda masih tergugu tanpa suara. Wajahnya berpaling menatap dinding dengan pandangan kosong melompong. Tak tahu harus berkata apa sekarang.

"Ah ya, bukan hanya itu saja. Selain nama baikmu kemungkinan akan menjadi kurang baik, tentunya kamu tahu konsekuensi lain yang paling fatal. Perusahaan akan mengeluarkan kamu karena kamu melanggar aturan kami. Pikirkan baik-baik. Saya beri kamu waktu 24 jam. Besok malam, beri saya jawaban yang menggembirakan. Saya rasa, perasaan kamu juga sudah dalam ke saya."

Lagi-lagi Linda masih terbungkam. Ia benci mengakui ini. Namun, memang benar kalau hatinya sudah terpikat kebaikan Danis. Sayangnya, ia terlambat untuk mundur dan menghalau rasa itu. Hampir jatuh cinta, tapi sudah terlanjur sayang. Ditambah, jalannya buntu untuk memilih. Jelas ini ancaman bukan pilihan.

"Saya nggak mau jadi simpananmu..." lirih Linda setengah putus asa.

Danis mendekatinya dan mendekap bahu wanita ini. "Anggaplah hubungan kita layaknya sepasang kekasih biasa. Hanya saja, orang melakukannya terang-terangan. Kita, cukup di balik layar. Saya janji, saya akan membahagiakan kamu, Linda."

Kata-kata itu terdengar begitu manis dan memabukkan. Linda sudah pernah mendengar hal sama dari mantan suaminya dulu. Dan ujungnya, janji cuma tinggal janji. Ia juga yang sakit hati. Harus kah sekarang ia berpura-pura bodoh lagi? Menerima kalimat yang jelas palsu itu? Dan mengiyakan meski tahu itu hanya bualan semata?

Linda tak tahu harus bagaimana sekarang. Selain terpaku kelu dengan kecamuk emosi tak tentu. Seharusnya, dari awal ia mencaritahu lebih dulu kebenaran tentang status pria di sampingnya. Sebelum terjerat lebih dalam seperti ini.

"Kamu nggak perlu khawatir, saya di sini nggak lama. Paling setahun atau dua tahun. Saya cuma perlu seseorang yang bisa menjadi sandaran. Saya nggak akan memaksa kamu melakukan apapun yang nggak kamu inginkan."

"Tolong beri saya waktu untuk berpikir."

"Baiklah." Danis tersenyum puas. Ia tahu kalau kemenangan sudah dalam genggaman.

Sementara Linda ke luar ruangan dengan sangat gontai. Ia menabrak Rey yang baru datang dari meeting luar kota.

"Kamu baik-baik saja?" tanyanya heran.

"Entahlah. Nggak bisa dibilang baik."

"Apa ada masalah selama saya ke luar kota?"

"Bukan cuma masalah. Tapi musibah buat saya."

"Maksud kamu?"

Linda terkesiap, baru sadar kalau sejak beberapa detik lalu ia sedang bercakap dengan atasannya.

"Maaf, Pak Rey. Saya hanya sedang kurang enak badan. Permisi." Ia pun berlalu sambil menundukkan wajah setengah malu bercampur pilu.

Rey terus menatap punggung wanita itu sampai hilang di balik kubikelnya.

"Kamu membuat saya semakin khawatir, Linda..." gumamnya seorang diri.

&==Simpanan==&