THE LEGEND 02

1572 Words
"Ku mohon, jangan sakiti putraku," teriak wanita malang itu, untuk yang kesekian kalinya. "Ha....ha....ha....! Teruslah berteriak memohon padaku! Karena aku sangat menyukai nya," tawa psiko Xiumin. Xiumin mengangkat tinggi-tinggi tubuh anak berusia kurang lebih dua tahun dalam cengkeraman nya. "Xiumin, ku mohon kasihanilah anakku," lemahnya dalam belenggu pengawal Xiumin. Xiumin lagi-lagi berseringai. Ia semakin mencengkram erat tubuh anak itu dan melemparnya ke arah tembok, bagaikan melempar sebuah boneka. "JANGAANNNN!!!" Terlambat sudah. Tubuh anak itu sudah tidak bergerak lagi, tangisannya berhenti seketika. Ya! Anak tak berdosa itu sudah tiada di tangan Xiumin. Sang pemuda kejam dan biadap. "Kau b******n Xiumin, kau iblis," teriak Zhi Zhu murka. "Sekarang giliran mu jalang," Xiumin berucap sinis. Membelai pipi mulus wanita di hadapannya. "Kau sangat cantik, pantas saja Yuwen sangat menyayangi mu." Zhi Zhu memalingkan wajahnya, ia tak sudi, tangan kotor pemuda di hadapannya menyentuh kulit wajah nya. "Sombong sekali, NIKMATI TUBUH WANITA INI!" Perintah nya pada beberapa pengawal yang membelenggu tubuh Zhi Zhu. "Tidak....jangan! Jangan lakukan ini!" Teriak wanita itu tidak terima. "HA.....HA....HA....HA....! SEKARANG KERAJAAN INI MILIKKU, AKU YANG AKAN MEMIMPIN NEGERI INI," teriak Xiumin, dia benar-benar menang sekarang. Dendamnya sudah terbalaskan, tiada lagi yang bisa menentang kekuasaan nya. Namun dia melupakan satu hal. Zhi Zhu, sang Ratu Penyihir. "XIUMIN!!!! TERKUTUK LAH DIRIMU. KAU TIDAK AKAN BISA MEMILIKI KETURUNAN SEMASA HIDUPMU, KAU AKAN HIDUP DALAM KEABADIAN! TIDAK ADA SEORANGPUN GADIS YANG MAMPU BERSANDING DENGAN MU. SIAPA PUN GADIS YANG MENIKAH DENGAN MU AKAN MATI....DIA AKAN MATI! HA..HA...HA...! DAN KAU AKAN HIDUP TERSIKSA DALAM KESENDIRIAN MU!" Murka Ratu Zhi Zhu. Apakah Xiumin percaya dengan kutukan yang terucap dari bibir wanita itu? Tentu saja tidak. "Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan ku, aku yang terkuat di dunia ini. Sekalipun Ratu Penyihir terhebat berani mengutuk ku." Tawa jahat sang pemuda, ia begitu percaya diri akan kekuatan yang ia miliki. Hingga membuat nya begitu sombong, meremehkan ucapan dari Ratu Penyihir sejagat. Zhang Wang Xiumin, kini menjabat sebagai Raja ketiga di Kerajaan Zhang. Semua orang takut akan kekejaman nya, tiada yang berani menentang Raja mereka yang terakhir ini. Hingga banyak di antara para rakyat jelata, memilih kabur pergi dari wilayah itu. Raja Xiumin, begitu tamak dan serakah. Raja muda itu juga menjajah bagian kerajaan kecil tak jauh dari wilayah nya, menjadikan nya bagian dari pemerintahan nya. Hanya satu wilayah yang tersisa kini. Wilayah terpencil yang terpisah oleh hutan. Wilayah itu biasa di sebut dengan sebutan Suku Yin. Suku kecil yang terdiri dari rakyat biasa. Hingga Raja Xiumin tak terlalu berminat menguasai wilayah tersebut. Karena ia benci dengan kasta rendahan. Raja Zhang Wang Xiumin, membagi wilayah nya menjadi dua. Benua Hitam dan Benua Putih. Benua Hitam yang ada dalam kuasanya dan Benua Putih yang terdiri dari rakyat biasa, Suku Yin. Suku yang paling menjijikan di mata sang Raja. Hingga sampai-sampai Raja Xiumin membatasi kekuasaan nya dengan wilayah Suku Yin. Menggunakan tembok besar raksasa, yang membelah perbatasan hutan hingga titik lautan sebagai akhir pembatas. Siapa pun yang berani keluar dari tembok pembatas itu, maka ia harus bersiap mendapatkan hukuman mati dari sang Raja. Tiada yang bisa keluar masuk sembarangan di area pembatas wilayah kepemimpinan nya. Di umur Raja Zhang Wang Xiumin, yang menginjak ke 23 tahun. Dimana ia sudah menjalankan kepemimpinan nya selama 2 tahun. Sosok Raja itu mulai bosan, dan kembali memikirkan tentang kutukan yang di ucapkan oleh Ratu Zhi Zhu, beberapa tahun silam. "Kau memikirkan sesuatu?" Tanya sang sahabat, Zhen. "Aku tiba-tiba memikirkan ucapan wanita sialan itu," gerutunya. "Tentang kutukan itu?" Tanya Zhen, memastikan. "Iya," sahutnya singkat. "Kenapa kau tak membuktikan nya?" Usul Zhen, beginilah interaksi mereka berdua. Terkadang Zhen akan bersikap selayaknya seorang saudara, jika Xiumin dalam mode waras nya. Dan akan bersikap formal saat Xiumin sedang dalam mode iblisnya. "Kau benar Kak! Carikan aku seorang gadis yang setara dengan posisi ku!" Perintahnya, Zhen hanya mengangguk dan menjalankan tugas dari sang Raja. Pernikahan pertama Raja Xiumin dengan seorang gadis bangsawan. Terbilang begitu lancar, tiada kendala. Hingga membuat Raja Xiumin mulai berfikir jika kutukan Ratu Zhi Zhu, itu tidaklah mempan. Namun keyakinan itu tidak bertahan lama, saat sang permaisuri tengah mengandung, tiba-tiba wanita itu meninggal tanpa sebab. Raja Xiumin hanya bisa berfikir positif, mungkin ini hanya sebuah kebetulan. Namun pernikahan kedua, ketiga, sampai pernikahan yang ke sepuluh. Semua permaisuri nya mengalami hal yang sama, mati secara mengenaskan, dengan posisi yang sama pula. Yaitu saat tengah mengandung keturunannya. Raja Xiumin semakin meyakini, jika kutukan itu benar-benar nyata. Ia mulai gelisah, ia takut tidak memiliki sosok keturunan di masa depan. Meski ia menikah bukan di dasari atas landasan cinta, melainkan atas dasar mencari keturunan. BRAKKKK!!!!! Raja Xiumin, murka. Ia benci dengan kutukan yang kini tengah tersemat di dirinya. Raja muda itu begitu frustasi. "Zhen... Apa tidak ada cara lain untuk menghilangkan kutukan di diriku?" Keluhnya. Zhen hanya mendengus lesu, ia pun tak tau apa ada jalan keluar atau tidak. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan ritual malam ini, dengan kekuatan meramal dan spiritual nya ia akan mencoba membaca masa depan dari sang Raja, akan kah ada sosok yang bisa membebaskan nya dari belenggu kutukan itu?. Di tengah malam bulan purnama. Zhen mulai membuat sebuah area lingkaran tak kasat mata. Ia bersemedi di dalam lingkaran berbentuk cahaya biru itu, bermeditasi. Memanggil sosok makhluk yang selama ini selalu mendampingi nya. Angin berhembus kencang. WWWUUSSHHHH!!! Aura mencekam mulai terasa menguar di sekitar area tempat Zhen bermeditasi. Sebuah cahaya biru berbentuk pusara terlihat di depan pemuda tersebut. Hingga beberapa detik kemudian, muncul sosok cahaya berbentuk sosok manusia namun tidak begitu jelas, berdiri di hadapan Zhen. Berlahan Zhen membuka kedua matanya. "Ada apa kau memanggilku?!" Suara itu terdengar menggelegar. Zhen memberi hormat kepada sosok itu. Kemudian berucap. "Aku butuh bantuan mu," "Bantuan apa yang kau inginkan?" "Bantu aku, jelaskan bagaimana masa depan Rajaku, apa dia bisa terbebas dari kutukan yang menimpa nya, ataukah dia akan tetap terbelenggu dalam kutukan itu, untuk selamanya?!" "Dia akan bebas dari kutukan itu," Sontak membuat Zhen berbinar. "Benarkah? Bagaimana caranya? Cepat katakan!" "Raja Xiumin, akan terbebas dari kutukannya. Jika dia berhasil menemukan sosok gadis berdarah suci, yang mempunyai ciri-ciri, memiliki tanda lahir di tangan kanannya yang berbentuk sebuah ukiran bunga lili. Hanya gadis itu yang mampu menghapuskan kutukan Raja Xiumin, sekaligus gadis yang mampu bertahan mengandung anak sang Raja." Jelas sosok itu. Zhen tersenyum, akhirnya ia bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang di hadapi junjungan nya. "Terima kasih," ucap Zhen kemudian. "Tunggu! Satu hal yang perlu kau tau. Sosok gadis itu juga bisa melepaskan jiwa iblis di dalam tubuh sang Raja, jika ia mau menukarkan darah sucinya dan mengorbankan dirinya," jelas sosok itu lagi. Sebelum akhirnya lenyap bagaikan asap yang tertiup angin. Zhen semakin senang mendengar pernyataan dari sosok kepercayaan nya. Ia tak sabar ingin segera memberitahukan kabar bahagia ini pada sang Raja. Zhen berlari tergopoh-gopoh menemui sang Raja. "Bagaimana Zhen? Apa kau menemukan jalan keluar nya?" Tanya Raja Xiumin penuh harap. Zhen menceritakan semua perihal yang ia dapat kan, ia begitu antusias menjelaskan berita itu secara mendetail. Tentu nya Raja Xiumin juga ikut merasa bahagia. Ia akan segera terbebas dari kutukan dan sekaligus bisa terlepas dari belenggu iblis hitam yang selama ini selalu menyiksanya di bulan purnama merah. "Cari gadis itu Zhen!" Perintahnya lagi. Zhen segera mengambil kitab rahasia nya. Dan kembali bermeditasi di hadapan sang Raja. Beberapa saat kemudian, Zhen membuka kedua matanya lebar-lebar. Keringat dingin mulai bercucuran membasahi wajahnya. "Ada apa Zhen?" Penasaran Xiumin. "Gadis itu, dia..--- "Dia kenapa?" Xiumin mengguncang tubuh pemuda di hadapannya. "Dia berasal dari kalangan rakyat biasa, Suku Yin," lirih Zhen, di ujung kalimatnya. "Apa?" Bentak Xiumin tak terima. "Kau pasti salah orang, aku tidak mungkin mendekati seorang gadis dari kasta rendahan seperti Suku Yin. Aku tidak akan sudi!" Ucap Xiumin tersungut-sungut. Zhen hanya bisa mengurut pelipisnya. "Terserah dirimu, jika kau memilih akan tetap bertahan dengan kutukan itu," jengah Zhen. "Sialan!" Gerutu Xiumin, memukul pilar besar di sampingnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengambil suatu keputusan, keputusan besar yang akan ia putuskan demi masa depannya. "Baiklah! Cari gadis itu! Aku akan menikahi nya demi terbebas dari kutukan laknat itu. Dan sekaligus memiliki keturunan darinya, setelah itu aku akan melenyapkan gadis itu." Gumam Raja Xiumin. Raja Xiumin begitu murka, meski kutukan di dalam dirinya sudah menemui titik jalan keluar. Namun tak bisa menghapuskan rasa dendamnya pada suku penyihir Timur tersebut. Dia mengerahkan seluruh prajuritnya untuk menghabisi semua keturunan dari suku penyihir itu, hingga tak tersisa. Sedang di luar tembok besar pembatas. Terlihat sebuah desa yang begitu asri, damai penuh ketenangan. Tiada pemerintahan disini. Hingga kapan saja bisa terjajah oleh bandit-bandit jahat yang sewaktu-waktu bisa menyerang. Suku Yang, nama wilayah ini. Kehidupan mayoritas penduduknya sebagai rakyat biasa. Mereka bekerja sebagai petani, peternak dan semacamnya. "Ibu, lihatlah! Aku habis membantu ayah memancing ikan!" Seru seorang gadis begitu riangnya. Menenteng dua ekor ikan besar di kedua tangannya, memamerkan ke arah sang ibu. Sang ibu menyambut putri cantiknya dengan senyuman lebar. "Yang-Yang ibu, memang yang terbaik!" Serunya. Ya! Yang Xiu Zuan, nama gadis cantik itu. Kehidupan keluarga Zuan begitu tenang dan damai, sebelum kedatangan anggota kerajaan yang tiba-tiba menghancurkan wilayah itu. Pertempuran terjadi begitu cepat, prajurit kerajaan menyerang Suku Yang secara membabi buta, membantai bahkan membakar pedesaan kecil tersebut. Zuan hanya bisa bersembunyi di dalam lemari kayu nya. Menyaksikan kedua orang tua nya di bunuh secara keji oleh para prajurit kerajaan itu. "Ayah.....Ibu..." Tangis Yang Xiu Zuan, ia takut, sungguh. Dan mulai saat itu, ia semakin membenci dan menyimpan dendam terhadap Raja yang memimpin pertempuran di wilayahnya. Ia berjanji, suatu saat nanti akan membunuh Raja biadap itu dengan tangannya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD