THE LEGEND 35

1063 Words
Xiumin masih terus mencari keberadaan iblis kegelapan tersebut. Namun aneh, keberadaan sosok itu sangat sulit dijangkau sekalipun ia memakai sihir tak bisa menerawang keberadaan iblis tersebut.  Ck. Bagaimana bisa sihirnya tak sehebat di masa lalu?. Xiumin frustasi, ingatan tentang Xiu Zuan meninggalkannya dulu masih terngiang kembali di dalam benaknya.  Tidak,  itu tak boleh terjadi. Bagaimanapun ia harus segera melenyapkan iblis kegelapan yang bernama Lee Quei itu, secepatnya. "Aku merindukan Kak Zhaoyang," cicit Xiu Zuan tiba-tiba. Seketika mendapat kernyittan tajam dari sang suami.  Bagaimana bisa, istri cantiknya ini merindukan orang lain?. Gumamya terheran-heran. "Jangan bercanda. Untuk apa kau merindukannya?" cibir Xiumin. "Mungkin ini keinginan baby." ucap Xiu Zuan sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit. "Ada-ada saja,  tidak boleh! Aku tak mau nanti anakku mirip dengan si kuda itu!" ketus Xiumin posesif. Xiu Zuan mempoutkan bibirnya, ngambeg. Xiumin juga sedikit bertanya dalam hati.  Sudah berbulan-bulan lamanya Zhaoyang tak kelihatan batang hidungnya. Walau sebenarnya dia sudah ijin akan menjenguk putranya di masa lalu.  Ah!  Xiumin jadi merindukan jagoannya,  bagaimana keadaan anak itu sekarang? Apakah dia sudah lebih dewasa?  Dan yang Xiumin dengar dari Zhaoyang. Waktu, bulan dan tahun di masa lalu berjalan begitu cepat.  Mungkin anaknya sekarang sudah lebih besar dan tampan tentunya. "Xiumin, kau sedang memikirkan apa?" tanya Xiu Zuan yang melihat sang suami sedang melamun. "tidak. Aku hanya teringat dengan Zhang Xiang." jawab Xiumin sendu. "Apa dia tampan sepertimu?" "Tentu saja, dia sangat tampan. Seperti diriku,  tak ada bibit benih yang jelek dari  seorang Zhang Wang Xiumin."  Xiu Zuan meroling bola matanya malas.  Kemudian mengelus perut besarnya.  Semoga saja kau tak menuruni sifat sombong ayahmu. " gumam wanita itu dalam hati. "Kau sedang mengumpatiku, ya?" Xiumin melirik ke arah Xiu Zuan. Membuat wanita itu gelagapan,  bagaimana Xiumin bisa tau? Apa dia seorang cenayang?.            *** Di sebuah gedung megah, bernuansa dark blue, terlihat seorang pemuda tampan duduk di singgasananya dengan kaki tersilang, terkesan begitu angkuh. Sesekali menyesap wine dari dalam gelas mewahnya.  Kemudian berseringai. Ya!  Pemuda itu adalah Lee Quei. "Tak sabar rasanya ingin segera memilikimu Xiu Zuan. Walau aku akan kehilangan sihirku. Aku rela, asal kau menjadi milikku selamanya." Lee Quei terkekeh geli setiap mengingat wajah lucu wanita itu. Ya! Lee Quei tak lagi punya keinginan untuk membunuh Xiu Zuan,  melainkan ia ingin memilikinya sebagai kekasih.  Pesona seorang Xiu Zuan mampu menggoyahkan iblis kegelapan seperti Lee Quei.  Walau pemuda iblis tau, setelah ia memiliki Xiu Zuan seutuhnya, maka ia akan beresiko kehilangan kekuatan dan akan berubah menjadi manusia sepenuhnya.  Terasa lucu bukan?  Seorang iblis tengah jatuh cinta. Kini Xiumin tengah berkumpul bersama teman-temannya, di apartemen miliknya.  Membahas rencana untuk melenyapkan Lee Quei.  Tanpa sengaja Xiu Zuan mendengar percakapan mereka  dari dalam kamar.  Xiumin memang sengaja menyuruh Xiu Zuan tak keluar dari kamar. Takut syok, mengingat ia sedang hamil besar saat ini. BRAKK!! Suara gebrakan pintu terdengar, membuyarkan acara perbincangan Xiumin dan teman-temannya. "Xiu Zuan ada apa denganmu, hm?" Xiumin segera menghampiri sang istri. "Tadi aku mendengar kalian akan membunuh Lee Quei,  apa itu benar?  Apa salahnya Lee Quei, Xiumin?!" teriak Xiu Zuan, sambil berjalan menuju arah mereka. "Xiu Zuan, dia iblis,  dia berbahaya." ucap Xiumin menjelaskan. "Cukup Xiumin! Aku tak percaya dengan semua ucapanmu,  Lee Quei itu orang baik. Buktinya dia selalu memberi apa yang aku mau,  dan dia tak pernah mencoba mencelakaiku selama ini." bela Xiu Zuan. "Cukup Yang Xiu Zuan. Berhenti membela iblis itu. Bagaimanapun aku akan tetap membunuhnya!" bentak Xiumin terlampau emosi juga bercampur cemburu karena Xiu Zuan terus-terusan membela Lee Quei. "Xiumin, tahan emosimu. Ingatlah ... Xiu Zuan sedang hamil." Zhen berusaha menengahi,  sembari menepuk bahu pemuda itu. "Hik, hik ... aku hanya tak ingin kau jadi pembunuh." Xiu Zuan terisak. Xiaotan segera merengkuh tubuh Xiu Zuan. Dan mengucapkan kalimat penenang untuknya. "Ch, entahlah!" Xiumin mengusak rambutnya kasar. Dan pergi begitu saja menuju ke kamarnya.  Ia bingung harus bagaimana cara mengatasi masalah yang semakin rumit ini.          *** "Sekarang sudah saatnya aku harus menjemput pujaan hatiku. Sekalipun aku harus melenyapkan manusia yang dulunya pernah menjadi bagian dari tubuhku." ucap Lee Quei datar. Pemuda itu segera beranjak dari kediamannya.  Menuju ke apartemen Xiumin. Karena ia yakin, Xiu Zuan sedang sendirian saat ini. Mengingat Xiumin sedang bersikutat dengan kesibukannya. TING ... TONG ... Suara bel pintu berbunyi.  Mengejutkan acara Xiu Zuan menonton TV.  Menoleh ke kiri dan ke kanan,  Kalau-kalau ada pelayan yang sedang nganggur.  Tapi nihil, mereka terlihat sibuk semuanya.  Ada satu maid yang beranjak akan membuka pintu.  Namun Xiu Zuan segera mencegahnya,  biar ia yang membuka pintu. Lagian hanya membuka pintu saja, ia tak mau manja seperti orang sakit. CKLEK!! Xiu Zuan sedikit kaget melihat siapa yang bertamu di siang hari seperti ini.  Sosok pemuda tampan tersenyum manis,  yang menjadi trending topik pembicaraan suami dan para sahabatnya kemarin.  Ya! Pemuda itu tak lain dan tak bukan adalah Lee Quei. "Xiu Zuan. Apa kabar?" "Em, baik. Ada perlu apa kau datang kemari?" tanya Xiu Zuan basa basi. "Aku hanya merindukanmu,  bisa temani aku ke taman?. Ayolah ... sebagai teman saja." pinta Lee Quei,  merengek terkesan menggelikan. Xiu Zuan terpaksa mengiyakan. Toh, cuma sebagai teman saja, kan? Tak lebih.  Lagipula Lee Quei itu baik.  Sejenak melupakan nasehat sang suami agar tak dekat-dekat dengan pemuda itu. Xiu Zuan pun meninggalkan apartemennya bersama Lee Quei. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.  Xiu Zuan itu terlalu polos menjerumus bodoh. Mudah percaya dengan seseorang, apalagi kalau di iming-imingi dengan harta.  Gerceplah! Dasar wanita matreable. Xiumin merasa gundah, entah mengapa ia merasa begitu gelisah. Tak tau kenapa pikirannya melayang ke Xiu Zuan,  sejak pertengkaran kemarin, Xiumin mendiami sang istri hingga pagi menjelang. Dan berlanjut berangkat bekerja.  Ia jadi merasa sangat bersalah,  takut jika Xiu Zuan kenapa-napa.  Tanpa berpikir dua kali, Xiumin segera beranjak meninggalkan kantornya,  ia ingin segera pulang dan meminta maaf pada wanita kesayangannya itu. Sesampainya di apartemen. Xiumin langsung menuju ke kamarnya,  mencari keberadaan sang istri ke sana ke mari. Namun tak jua melihat keberadaanya. "Bi! Kemana istriku?" tanya Xiumin pada salah satu asisten pribadinya. "Tadi, Nyonya Xiu Zuan pergi bersama temannya, Tuan."  Xiumin sedikit berpikir,  teman?  Siapa?  Mungkin para sahabatnya. Gumam Xiumin, mencoba berpikir positif. Xiumin segera merogoh phonsel dari dalam sakunya.  Menghubungi satu persatu sahabatnya. Menanyakan apakah istrinya sedang bersama mereka?.  Xiumin semakin bingung, kala mengetahui tak ada satu pun dari mereka yang bersama Xiu Zuan. Ok!  Xiumin mulai resah sekarang,  ia marah, khawatir, takut menjadi satu.  Pikiran negatif mulai berputar-putar di dalam otaknya.  Kemanakah Xiu Zuan pergi? Siapa yang membawanya?.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD