Possesive Prince || 01

1090 Words
Di sebuah mansion mewah di NY, terlihat sepasang kakak beradik yang tengah berperang menggunakan sapu dan pel. Mereka adalah Roselyn dan Jonathan. Sejak kecil, kakak beradik itu tidak pernah akur. Selalu saja ada permasalahan yang mereka ributkan setiap hari. Kali ini, alasannya adalah Jonathan yang menghabiskan ice cream strawberry kesukaan Roselyn tanpa izin. Menyentuh kesukaan Roselyn artinya sama saja dengan mencari mati karena Roselyn bukan tipe manusia yang suka berbagi kalau masalah kesukaan. Jika saja Jonathan bukan adiknya, sudah pasti dia akan membuat Jonathan babak belur dengan tinjuan kerasnya. Sayangnya, Jonathan adiknya. Jadi, pukulan sapu sepertinya cukup untuk memberinya pelajaran. Akan tetapi, siapa sangka adik menyebalkannya itu membalasnya! Arsen yang sedari tadi menjadi pengamat kakak dan adiknya bertengkar hanya menatap datar lalu memejamkan mata lelah. Sudah menjadi makanan sehari-hari baginya. Ntah kenapa adiknya suka sekali membuat kakaknya kesal. "Huaaaa!!! Arsen!!! Jonathan memukul kepalaku!!" Raung Roselyn mengakhiri pertengkaran kali ini. Gadis cantik itu terduduk di lantai sambil memegang kepalanya. Arsen yang mendengar isakan Roselyn segera membuka mata dan menghampiri kakak kembaran tersayangnya itu. Berjongkok di depan kakaknya itu dengan wajah khawatir dan menarik Roselyn ke dalam dekapan hangatnya. Tangannya mengelus lembut puncak kepala Roselyn. "Mana yang dipukulnya? Biar aku usap sampai sembuh." Roselyn menunjuk dahinya yang terkena pel Jonathan dengan manja. Senyuman lebar menghiasi bibir gadis cantik itu merasakan elusan dan tiupan pelan di dahinya. "Makanya, jangan meladeni Jonathan yang tidak waras itu. Kalau ice creammu habis karenanya, minta saja kepadaku. Aku pasti akan membelikan lebih banyak untukmu." Ujarnya begitu lembut dan perhatian. Sangat jarang sekali mendengar nada ucapan Arsen seperti itu karena suara lembut dan perhatiannya hanya ditujukan untuk Roselyn dan mommynya (Aurora). Jonathan dan Goumin? Jangan ditanya! Mereka selalu mendapat suara dingin dan datar. "Dan kau! Malam ini tidak akan aku beri makan!!" Sinis Arsen ke Jonathan. Sontak, Jonathan menjatuhkan pelnya dan memeluk Arsen dari belakang. "Jangan, kak. Masa kakak tega sih dengan adik tampan kakak ini?" Rajuknya berusaha membuat Arsen menarik keputusan sebelumnya. Roselyn mendorong bahu Jonathan kuat. "Jangan peluk adik kesayanganku. Sana jauh-jauh. Kalau perlu pergi dari rumah ini sekalian." Sinisnya. Jonathan memegang dadanya dramatis seraya menjauh dari kedua saudaranya. "Kenapa aku selalu dibenci? Apa salahku?" Roselyn semakin menatap Jonathan sinis. "Salahmu banyak. Salah satunya adalah terlahir ke dunia ini," katanya kejam. "Mommy!! Kakak jahat lagi ke Jonathan." Adu Jonathan ke Aurora yang baru saja memasuki rumah bersama Goumin. "Alay!" Seru Roselyn dan Arsen kompak. Jonathan semakin cemberut dan merengek ke Aurora tapi tidak bertahan lama karena Goumin mendorong tubuh anaknya itu menjauh dari tubuh sang istri. "Eh, kenapa kalian saling berpelukan? Ada acara apaan nih?" Tanya Aurora heran melihat si kembar. Roselyn melepaskan pelukannya. Memasang wajah paling sedihnya sembari memegang dahinya. "Jonathan memukul dahiku dengan pel, mom." Goumin yang terlampau protektif dan posesif dengan anak sulungnya langsung berjalan mendekat dan mengecek dahi Roselyn khawatir. "Dimana yang sakit? Ayo kita periksa ke dokter." Roselyn menurunkan tangan sang daddy dari puncak kepalanya lalu memeluk tubuh Goumin dengan erat. "Tidak sakit lagi sejak Daddy mengelus kepala Roselyn." Ujarnya begitu riang sehingga membuat senyuman Goumin terbit. Jonathan yang melihat drama antara ayah dan anak itu mendecih sinis. "Sudahlah, aku akan pergi dari rumah ini karena muak melihat drama kalian." "Pergi ya pergi saja." Ledek Roselyn seraya menjulurkan lidahnya mengejek. "Sudah, sudah. Jangan berdebat lagi. Lebih baik kalian membersihkan diri. Mommy dan Daddy berencana membawa kalian ke restoran malam ini." Tutur Aurora menengahi pertengkaran anak sulung dan bungsunya. Tidak tahu lagi Aurora membuat keduanya bisa akur. Sudah 16 tahun berlalu tapi keduanya tidak pernah akur sama sekali. "Yeyy!! Makan malam bersama di restoran!!" Jonathan pergi ke lantai atas dengan girang. Meninggalkan keluarganya yang menatap kepergiannya dengan tatapan aneh. "Anak Daddy yang itu kenapa sih?" Celetuk Roselyn. "Dia bukan anak Daddy." Sahut Goumin singkat tapi berhasil membuat Roselyn terkikik geli. "Sana mandi dulu, sayang." Usir Aurora ke Roselyn. "Iya, mommyku yang cantik. Roselyn akan pergi mandi sekarang." Gadis cantik itu menyempatkan mengecup pipi Goumin sebelum berdiri di belakang Arsen. Arsen yang sudah sangat paham dengan tingkah kakak kembarannya langsung berjongkok dan menggendong Roselyn dengan mudah. "Mereka manis sekali ya." Gemas Aurora sembari menyandarkan kepalanya ke lengan Goumin. "Sepertinya ada yang ngode untuk dimanisin juga." Seringai Goumin dan langsung menggendong Aurora ala bridal style. Kedua orang yang tidak pernah bosan untuk jatuh cinta satu sama lain itu tertawa geli. Meski bertahun-tahun telah terlewati, mereka selalu saja manis di setiap harinya hingga sering membuat orang mengigit jari iri. **** Di sepanjang koridor, ketiga bersaudara itu berhasil mencuri perhatian seluruh siswa. Pertama, Roselyn Wang. Gadis cantik berwajah imut serta bersifat periang. Selebgram terhits di sosmed. Sifat baiknya sangat disukai oleh semua orang di sekolah meski terkadang jahil. Ia adalah pembela kebenaran dan keadilan ternomor 1 di sekolah. Jika ada yang ketahuan olehnya membayar sejumlah uang untuk meninggikan nilai atau pun pembullyan di dalam sekolah, maka siap-siap saja dipermalukannya di sosial media. Dia tipe orang yang lebih suka menyerang mental daripada fisik, tapi bukan berarti dia lemah karena pada nyatanya ia pernah mendapat juara 1 internasional dalam ilmu bela diri segala cabang. Selain itu dia adalah ratu drama ter-the best. Yang menjadi rahasia, dia suka balapan. Kedua, Arsenio Wang. Adik kembaran Roselyn yang terkenal karena ketampanan dan sifat coolnya. Tidak pernah dekat dan hangat dengan wanita lain selain mommy dan kakaknya. Banyak gadis di sekolah yang mengincarnya, menyatakan cinta, dan mengejar-ejarnya tanpa tahu malu tapi tidak ada satu pun yang membuatnya tertarik. Senyuman manisnya sangat mahal tapi sekali ia tersenyum bisa membuat para siswi lupa diri. Satu lagi, ia tidak segan-segan menghancurkan siapa pun yang menyentuh orang yang disayanginya. Ketiga, Jonathan Wang. Si bungsu yang selalu bertingkah riang dan playboy. Mantannya sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Wajahnya pun tak kalah tampan dari Arsen, kakaknya. Meski baru berusia 16 tahun Jonathan sudah menginjakkan kaki di kelas 12 karena ingin selalu bersama para kakaknya meski dirinya selalu ternistai. Terkenal suka sekali membuat Roselyn kesal dan marah. Begitu lah pesona anak keluarga Wang yang sangat sulit untuk ditolak para murid. Mereka punya daya tarik tersendiri. "Kakak-kakakku tercinta, sepulang sekolah kita nongkrong di cafe dulu ya?" Pinta Jonathan tiba-tiba. "Oke, asal dibayarin. Iya 'kan, Sen?" Sahut Roselyn cepat. Arsen mengangguk. Jonathan menghela nafas pasrah. "Tidak bisa begitu! Seharusnya kan kakak yang bayarin adik bukan malah sebaliknya." Roselyn memutar bola mata malas dan memeluk lengan Arsen manja. "Ya udah sih. Nanti kami saja yang nongkrong, kau tidak usah ikut." Arsen merangkul Roselyn dan mengecup puncak kepala gadis itu sekilas. "Sudah diputuskan. Kau tidak boleh ikut ke dalam acara kami nanti sepulang sekolah." "TIDAK!!" teriak Jonathan miris melihat kepergian kakak-kakak laknatnya. -Tbc-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD