A Kingdom Under The Sea

1138 Words
kapal yang Hazin naiki telah sampai ditujuan nya, Malam penuh bintang. Hazin yang sedang tidur tiba-tiba memimpikan sesuatu yang aneh. "Aku benci mimpi." Hazin yang sedang bermimpi itu bicara, ia seakan sedang melayang ditengah kegelapan. Tak lama dari itu, Hazin melihat sebuah cahaya kuning yang menyala dari dalam sebuah jurang. Hazin hanya menatapi cahaya itu. Namun, secara mendadak muncul akar-akar hitam yang menarik Hazin masuk kedalam jurang, karena Hazin tahu itu hanyalah mimpi, ia hanya terus memasang wajah dingin walau sedang ditarik oleh akar tadi. Ketika Hazin sudah mulai dekat dengan cahaya kuning tadi, Hazin melihat sebuah benda yang berdiri tegak di sebuah batu yang cukup besar. Ia langsung mengambil kesimpulan, "Disini tempatnya." Hazin langsung terbangun dari tidurnya setelah mengucapkan kata tadi, ia juga langsung merasakan energi sama dengan benda yang ia temui di dalam mimpinya. "Kita sudah sampai." Ucap Kargoa. "Wah... Jadi kau tahu dimana letak kerajaan yang kubilang? Katanya itu hanya sebuah dongeng." Minaki keluar dari kabin dan menuju geladak kapal. "Justru aku bisa tahu karena dongeng yang kudengar, pulau kecil disana menunjukan bahwa kita berada tepat diatas kerajaan bawah airnya. Tapi, bagaimana cara kalian untuk bisa sampai kedalam?" Tanya Kargoa, ia menunjuk kearah pulau yang ada berada tidak jauh dari kapal, ia juga bertanya bagaimana cara mereka berempat pergi kedalam lautan. "Hehe, itu hal yang mudah." Minaki berpaling. Tep-tep Hazin keluar dari kamar, ia sedang merapikan baju yang ia kenakan. "Oi Hazin." Jack menyapa, ia sudah terlihat siap. "Apa kita sudah sampai Jack?" Tanya Hazin sambil berjalan, "Menurutku begitu." Balasnya, mereka berdua berjalan menuju geladak kapal. "Selamat pagi kekasihku!" Minaki melihat kedatangan mereka berdua dan langsung melambaikan tangan. "Egk! Jangan seenaknya memanggil Hazin kekasih!" Latina tersedak saat minum karena mendengar ucapan Minaki. Deg-deg.. Jantung Hazin sedikit berdebar saat merasakan sesuatu yang aneh di dekat nya. "Tidak salah lagi, saat ini kami sedang berada di dekat batu itu." Gumam Hazin dalam Hatinya. "Bagaimana Hazin? Apakah kau sudah merasakan kehadirannya?" Minaki menghampiri Hazin dan bertanya di depan wajahnya, "Ya, aku yakin batu itu ada didekat sini." Setelah berhenti sejenak, Hazin sedikit menjauh dari Minaki. "Bisakah kita langsung berangkat?" Tanya Jack, ia terlihat sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam lautan. "Sebentar." Minaki menggunakan semacam teknik, tubuh Hazin, Jack, Latina dan dirinya sendiri sedikit bersinar untuk sesaat. "Baiklah, dengan begini kalian bisa dengan santai bernapas didalam air." Minaki tersenyum. "Wah.. benarkah?! Yuhu..!!" Setelah mendengar ucapan Minaki, Jack langsung berlari dan lompat keluar kapal. Burr! "Ini berfungsi!" Teriaknya, ia memberitahukan yang lain bahwa teknik yang digunakan Minaki berhasil membuat mereka bernapas didalam air. Tanpa basa-basi, teman-temannya mengikuti Jack masuk kedalam air. "Teknik macam apa ini?!" Tanya Hazin. "Ini lebih ke sihir, aku menggunakan energi gelapku untuk menyaring air dan hanya memasukan oksigen ketubuh kita. Dan juga, seperti yang kalian lihat, kita bisa berbicara didalam air." Jelas Minaki. "Apa itu oksigen? Terlebih, apa-apaan ini? Kita serasa melakukan hal licik." Tanya Hazin tidak mengerti. "Itu adalah udara yang selalu kita hirup Hazin." Balas Latina, ia megangkat dan menatap kedua tangannya. "Apa yang terjadi padamu? Tidak biasanya kau bersikap santai seperti ini." Hazin mendekati Latina. "Bu-bukan apa-apa!" Latina segera menjauh darinya. "Kita terasa seperti melayang diudara, bagaimana cara kita bergerak cepat? Berenang akan membuat pergerakan kita lambat kan?" Tanya Jack, ia berenang menghampiri yang lainnya. "Ini hal yang sama dengan terbang Jack, kau hanya perlu menggunakan sedikit energimu untuk membuat dorongan yang dapat membuatmu maju ataupun mundur." Minaki melayang-layang. "Haha! Kau benar!" Jack langsung mencobanya. "Kargoa! Kau bisa menepi dulu dekat pulau itu, kami akan segera mencari kerajaan bawah lautnya." Ucap Hazin setelah berenang kepermukaan. "Baiklah! Kami akan menunggumu disana, jangan terlalu lama anak muda." Kargoa melambaikan tangannya, perahu yang mereka naiki langsung bergerak menuju pulau didekatnya. "Baiklah, kita mulai pencariannya!" Ucap Jack. Mereka langsung pergi ketempat yang lebih dalam, matahari masih dapat menembus air dan membuat karang yang ada dilaut itu terlihat indah, ikan berwarna-warni menambah pemandangan bawah laut yang mereka lewati menjadi lebih indah lagi. "Indahnya.. aku jadi lapar." Minaki mendekati ikan-ikan di dekatnya. "Marmut, Jangan ganggu mereka! Padahal kau baru saja bilang indah, tapi kenapa kau malah ingin menyantap mereka?" Tanya Latina menahan tubuh Minaki. "Datanglah..." "Datang..." Suara bisikan terdengar dikuping Hazin. "Kita semakin dekat." Ucap Hazin, ia berada paling depan diantara yang lainnya. "Hei! Coba lihat itu, kenapa disana kosong? Padahal tempat itu sepertinya cocok sekali untuk para ikan tidur." Jack menunjuk kesuatu tempat bawah laut yang kosong, hanya terdapat pasir disana, karang maupun ikan terlihat menghindari tempat itu. "Bukankah ini mencurigakan?" Tanya Latina, ia dengan hati-hati menatap tempat kosong itu. "Jack, kau bisa menggunakan apimu di dalam air kan?" Tanya Hazin, mereka berkumpul di titik yang sama. "Em.. iya, tapi untuk apa?" Tanya Jack, "Gunakan sedikit apimu kearah tempat itu." Jelas Hazin, ia mendengar bisikan dari arah tempat itu. "Oke, Aku datang!" Duash!! Setelah Jack menggunakan bola api kearah yang ditunjukan Hazin, perlahan tenpan yang tadi terlihat kosong itu berubah menjadi sebuah kerajaan. "Wuhu..!! Kita menemukannya!" Minaki terlihat bahagia setelah melihat kerajaannya muncul. "Jadi mereka menggunakan penggalang atau barrier untuk menyembunyikan tempat mereka tinggal dari dunia luar, boleh juga." Latina sedikit kagum, ia melihat ada beberapa orang yang terlihat aneh disana. "Kalau sudah ketemu, ayo kita pergi kesana!" Jack langsung terbang kearah kerajaan tadi, Hazin dan yang lainnya mengikuti Jack. Namun, Saat mereka akan memasuki sebuah gerbang. "Tu-tunggu! Kalian tidak boleh masuk kedalam!" Ucap salah satu penjaga gerbang, ia terlihat ketakutan saat mengetahui mereka berempat berhasil menemukan kerajaannya. "Hah..? Kenapa kalian mencegah kita masuk? Padahal kita sudah susah payah untuk datang kesini, jangan sampai aku menggunakan kekerasan ya!" Latina menggulung dan berusaha menghampiri penjaga itu. "Ti-tidak!" Penjaga itu mundur dan terlihat ketakutan. "Latina, kau tidak bisa seenaknya bertindak!" Minaki menahannya. "Oi ikan duyung, cepat biarkan kita masuk! Aku harus berbicara dengan pemilik kerajaan ini." Hazin memasang wajah dinginnya yang menusuk penjaga itu. "Ba.. ba-baik!" "Eh? Tidak! Kalian tidak boleh masuk!" Ucap penjaga yang lain. "Huff.. kenapa kalian susah sekali diajak kompromi? Begini ya, aku tidak ingin ada kekerasan diantara kita, bagaimana jika kalian membiarkan kita masuk untuk mencegah hal buruk terjadi, bagaimana? Ayo jawab!" Jack mendekati dan meremas dua pundak salah satu penjaga gerbang, penjaga itu benar-benar ketakutan. "Penyusup! Ada penyusup digerbang!" Salah satu dari penjaga berteriak dan membuat para penghuni kerajaan yang lain langsung berkumpul digerbang itu sambil menodongkan tombaknya kearah Jack dan yang lainnya. "Ah sial." Jack pasrah dan mengangkat kedua tangannya. "Turunkan senjata kalian!" Tiba-tiba seseorang datang dan memberi perintah agar para penjaga yang tadi berusaha menghentikan mereka berempat menurunkan senjatanya, ia seseorang yang sudah cukup berumur, terlihat dari janggut dan alis yang sudah seluruhnya putih, kulitnya juga sudah keriput, ia merupakan kakek dengan tangan yang menyerupai tangan kadal dengan kuku yang cukup tajam. Melihat kedatangan kakek tersebut, para penjaga yang tadi mendengar perkataannya langsung menurunkan senjata yang mereka todongkan, Jack dan yang lainnya sedikit kaget melihat kakek itu, ia datang diwaktu yang tepat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD