Jadilah Putri Kami!

1503 Words

Nyonya Sarita mengelus puncak kepala Tara dengan lembut. "Sayang, kondisimu masih sangat lemah, istirahatlah dulu! Nanti kita bicara kembali, ya." ucap wanita paruh baya itu dengan senyuman ramahnya. Air mata Tara seketika mengalir dari lubuk matanya yang bening. Melihat kelembutan dan keramahan Nyonya Sarita mengingatkan gadis itu akan ibunya yang telah pergi meninggalkannya selamnya. "Kenapa, Sayang? Jangan menangis!" lanjut Nyonya Sarita sembari menyeka air mata Tara yang membasahi sisi wajahnya. Tara tidak ingin berlarut dalam kesedihannya. Ia pun mencoba untuk memejamkan kedua matanya lagi. Tubuhnya terasa sangat sakit dan kaku semua. Ditambah lagi efek obat yang masih memberinya rasa kantuk. Perlahan gadis itu pun terlelap. Nyonya Sarita lalu memandang ke arah suaminya. "Kasiha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD