Sesungguhnya, musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri.
*****
Regan masih bergeming di tempatnya dengan tatapan kosong. Dunia yang ada di sekelilingnya seakan berjalan sangat lambat. Bibir Regan mulai bergetar. Ia memutar kepalanya untuk menatap wajah Retta.
Retta, bertahan, ya ....
Regan kembali memutar kepalanya ke arah monitor yang menampilkan garis lurus tersebut. Tak lama kemudian, pintu ruang inap Retta tiba-tiba dibuka dan menampilkan orang-orang berpakaian putih yang masuk dengan tergesa.
Bersusah payah ia menyeret kakinya untuk berjalan mundur. Napasnya tersengal karena dadanya yang semakin sesak saat melihat tubuh Retta telah tenggelam di antara kerumunan orang berpakaian putih itu. Selama mereka bekerja, Regan tetap diam. Dia percaya jika Retta masih mampu bertah
