10. Studio TV

1560 Words

Dokter Gamma tetap menurunkanku di Stasiun UNI meskipun aku memaksa untuk turun di tengah jalan. Mengobrol dengannya hanya seperti membuka satu per satu kotak pandora yang sudah aku simpan rapat-rapat, jauh dari jangkauan orang. Dia terlalu mengerti diriku, sama seperti Irsyad. Tapi bedanya, entahlah kenapa orang satu ini nggak bisa menahan mulutnya untuk nggak menyindir keadaanku. ----- Hari ini, setelah beberapa hari aku nggak bertemu dengannya, akhirnya keadaan memaksaku menemui manusia bermulut pedas itu. Tugas Dokter Gamma mengisi kuliah Pengantar Bedah di kelasku, telah berakhir. Jadwal kuliah Bedah sekarang, mulai masuk materi Bedah Syaraf dan Bedah Anak, yang diisi oleh dokter lain. Aku yang seharusnya akan bertemu dia lagi saat kuliah Bedah Digestif II yang akan dilanjutkan min

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD