REYVANO

1997 Words
Malam harinya alea sudah bersiap akan clubing bersama teman-temannya. "Duh, gimana nie, masa harus di tambel gini jidat gw, ngerusak pemandangan aja," seru alea sambil berkaca di cermin di dalam kamarnya. Tak berapa lama bunyi ketukan dari arah pintu kamarnya, dan muncul lah mbok siti dari balik pintu. "Non, ada non vika di bawah," ucap mbok siti. "Iya mbok, suru naik ke kamar lea aja mbok," "Iya non," Tak lama vika pun masuk ke dalam kamar lea. Kamar yang memiliki luas 100 meter persegi dengan kamar mandi yang memiliki jacuzi dan walk in closet di dalamnya. "Lo dah siap le?" Tanya vika. "Duh vik, masa jidat gw pake plester gini sih, sedangkan kalo di buka jaitannya masih basah," "Hadeehhh, ya udah biar aja..lo tetep cantik kok, heheheheh," ucap vika, "ayo,netta sama poppy udah di club," sambung vika sambil menarik tangan alea. "Tunggu tas gw," alea menarik tas nya dengan sebelah tangannya. Suara musik club membahana, cahaya lampu gemerlap menghiasi night club yang biasa lea dan teman-temannya datangi. "Hai,hai,hai,hai...," seru alea saat melihat netta dan teman cowoknya yang sedang joget di atas dance floor sambil meliuk-liukan tubuhnya mengikuti irama musik yang Dj mainkan. "Haii baby," seru netta. "Lo dah pesen minuman, poppy mana?" Teriak vika melawan suara musik yang begitu kencang. "Biasaa, tuuh," tunjuk netta ke arah poppy yang sedang minum vodka kesukaannya sambil duduk di atas sofa. "Gila tuh anak..., mau mabok lagi dia," seru alea. "Gw mau pesen minum dulu ah, biar enak jogetnya, hahahaha," alea meninggalkan netta yang masih asik joget di temani teman pria yang tampaknya beda lagi malam itu. "Tunggu gw le," vika mengejar alea. Menit berganti jam, tanpa mereka sadari jam sudah menunjukan pukul 3 pagi, "Gila, pala gw pusing nih, mabok nih gw, padahal gw cuma minum dikit," seru alea. "Balik yuk, bsk kan kita sekolah, lumayan 3 jam tidur, gw juga belom terlalu mabok," ucap vika. " terus si poppy gimana?" Tanya alea setelah melihat poppy yang tampaknya sudah mabok berat dan sudah tidak sadarkan diri. "Netta kemana lagi!" Alea menoleh kanan kiri mencari arnetta. "Dia pasti udah sampe hotel," ucap vika. "Ya udah si poppy ajak ke rumah gw aja vik, lo juga kalo mau nginep aja di rumah gw, besok berangkat sekolah dari rumah gw," ucap alea sambil mengurut-urut keningnya. "Seragam gw," "Ceilahhh, pake seragam gw muat kali," "Oke deh," Akhirnya alea, vika, dan poppy beranjak dari club. Vika mengendarai mobilnya setengah sadar karena pengaruh alkohol yang sedikit banyak sudah merusak kesadarannya. Untungnya ia sangat ahli menyetir, setengah jam perjalanan dari night club ke rumah lea. Mereka bertiga turun dari mobil dengan langkah gontai. Vika membantu poppy yang sudah mulai sedikit sadar dan bisa berjalan sendiri. "Kita ke mana vik?" Tanya poppy dengan tubuh sempoyongan. "Kita nginep di rumah lea dulu," Dok..dok..dok... "Mboookkkk...,mboook," teriak lea sambil menggedor dan memanggil mbok siti namun pak yono security yang datang menghampiri. "Non,pelan-pelan, bapak dan ibu sudah kembali dari luar negri," ucap pak yono yang langsung membuat alea, vika, dan poppy tersentak sadar dibarengi dengan pintu besar yang terbuka. "Lea..kamu mabok lagi!" Suara John mahardhika ayah lea terdengar membuat lea, poppy dan juga vika terbelalak. "Malam om," sapa keduanya. "Papah,kapan papah pulang?" Tanya lea berusaha mengembalikan kesadarannya. "Le, gw sama poppy balik yaa, besok kita ketemu lagi di sekolah..bye...," ucap vika. "Permisi om," sambung vika dan poppy sambil berlalu meninggalkan alea yang tampak gelisah. "Ayo masuk, papa mau bicara," ucap john sambil berjalan masuk ke dalam rumah, diikuti alea mengekor di belakangnya. "Lea, mau jadi apa kamu kalau kamu terus-terusan seperti ini," ucap john dengan nada sedikit keras. "Sudah berapa kali papa peringatkan jangan suka mabok-mabokan, hentikan kegiatan clubbingmu, kamu itu anak papa satu-satunya, tolong jaga tingkah laku kamu," sambung john. "Hadeehh,udah tau pala gw pusing, malah tambah di ceramahin," batin lea sambil menundukan wajahnya. Saat lea menunduk tanpa lea sadari papanya memperhatikan kening lea yang di beri plester luka dan kaki lea yang di perban. "Kamu abis ngapain sih le? Muka sama kaki kamu kenapa?" Tanya john sambil mengangkat dagu alea dan hendak memegang keningnya, namun lea langsung menepis tangan papanya itu. "Sakit pah, jangan di pegang, tadi waktu sekolah aku jatoh di tangga, ya begini jadinya," ucap alea, "pah, kita ngobrol lagi besok aja yaa..aku udah ngantuk, kepala aku juga pusing," sambung lea lagi. "Ya udah, tapi besok kamu harus bangun pagi, ada yang ingin papa sampaikan sama kamu," ucap john. "Apa?" "Sudah tidur sana, lebih baik besok baru kita bicarakan, ini adalah hal penting, harus di bicarakan dengan penuh kesadaran, sedangkan saat ini saja kamu sedang mabuk," seru john. "Eummm..oke papa, bye...good night and sweet dream.." ucap alea sambil mencium pipi papanya. John sedikit risih mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh alea, namun ia tetap memeluk putri kesayangannya itu. Dengan langkah sedikit gontai alea pun naik ke lantai atas menuju kamarnya. Keesokan harinya meskipun baru tidur pukul 04.00 dini hari, alea tetap bangun pagi sesuai permintaan papa nya dan ia juga sudah siap untuk berangkat ke sekolah. "Good morning moom.. I miss you so much... semalam maaf aku gak nemuin mama," seru alea sambil memeluk mama nya dari belakang. "Good morning sayang, mama juga kangen banget sama kamu..semalam kamu pulang jam berapa? Pasti larut lagi!" Ucap beth mama alea. "Maafin lea ma," "Ehemmn..." tiba-tiba john berdehem agar alea juga memperhatikannya. "Good morning pah.." alea juga memeluk john dan mencium pipinya. "Nah, begini dong..wangi..cantik..gak kayak semalem..euuhhh..." ucap john sambil mengibas-ngibaskan tangannya. "Ihh papa..." balas alea yang membuat john dan beth tertawa. Di meja makan wajah john dan beth berubah serius. "Alea, ada yang ingin papa sampaikan sama kamu," ucap john di tengah-tengah sarapannya. "Iyaa, kan semalem papa udah ngomong," ucap alea santai sambil memasukan sandwich ke mulutnya. John dan beth saling berpandangan satu sama lain. "Le, kamu harus menikah secepatnya," ucap john yang membuat s**u yang sedang di minum alea menyembur keluar. "Uhuk..uhuk..uhuk.." alea sampai terbatuk-batuk sambil mengelus d**a nya. "Papa pasti bercanda, gak lucu ahh becandanya," seru alea sambil menetralkan tenggorokannya dengan minum air putih yang di berikan beth. "Enggak le, papa serius kali ini, anak yang papa jodohkan ke kamu adalah anak partner bisnis papa. Kami berniat menyatukan dua perusahaan yang sama-sama kuat di dunia untuk memperluas jaringan bisnis kita. "Apa...papa nikahin aku semata-mata gara-gara urusan bisnis. Pahhh...nikahh itu gakk main-main, aku masih SMA, masa depan aku masih panjang, masa iya papa tega ngeliat aku kehilangan masa depan," "Justru ini demi kebaikan kamu le, papa yakin reyvano pasti akan mampu merubah sikapmu, masa depan kamu pasti terjamin sama dia," seru papa nya. "Papa apa-apaan sih, papa udah gak mau ngurusin aku,papa udah bosan punya anak aku, aku gak mau, pokoknya aku gak mau nikah, TITIK!" ucap alea sambil menarik tas nya dan berlalu dari meja makan. "Alea, sayang tunggu," teriak beth namun alea tetap berlari keluar menuju mobilnya. "Ya, sudah kubayangkan, pasti akan susah minta dia supaya mau nenuruti kita," ucap john dengan pikiran menerawang. "Pelan-pelang pa, jangan terlalu keras sama lea, mama yakin dia pasti akan menerimanya," ucap beth sambil menggenggam tangan suami nya. "Ya, aku hanya ingin membuat dia berpikir lebih baik, semua ini kita lakukan hanya untuk dia, kamu tau bagaimana keluarga wijaya," ucap john lagi. "Iya mama ngerti, tenang dulu ya pa, nanti mama akan bantu bicara sama lea," ucap beth sambil tersenyum. Azalea POV gila, gak masuk akal banget sih yang di omongin papa tadi pagi. Masa gw mau di jodoh-jodohin. Gila pokoknya, ini udah jaman modern kali, masih aja pemikirannya kayak jaman siti nurbaya. Nggak...nggak banget, gak bakal gw mau nikah sama cowok pilihan papa. Biar tukang dugem, tapi gw kan berharap bisa nemuin cowok yang sesuai kriteria gw, gak siapa aja main asal comot. Ada-ada aja ya orang tua. Setelah berbicara sama mama papa, gw langsung tancep gas ke sekolah..padahal ini masih jam 06.20 pagi. Otomatis netta dan yang lainnya pasti belom pada dateng. "Mending gw tidur aja ah dulu di kelas, lumayan gantiin yang semalem," batin gw sambil berjalan masuk ke kelas. Suasana sekolah masih sangat sepi, hanya terlihat 1-2 orang anak yang sudah datang ke sekolah, dan itu juga anak-anak kelas 10. Gw merebahkan kepala di atas meja, mencoba memejamkan mata agar bisa lupain apa yang papa omong tadi pagi. Tapi ternyata gak semudah itu, apa yang papa omongin sudah tercetak jelas di memory ingatan gw. "Gilaa...gw gak mau," teriak gw sambil memukul-mukul meja. "Le..lo kenapa?" Seru seseorang yang ternyata adalah poppy. "Lo dah dateng?" "Iya,tadi pagi gw di ceramahin abis-abisan sama bokap nyokap gw karena pulang subuh," seru poppy. "Lho bukannya lo ke rumah vika," "Iyalah, tapi tadi subuh gw pulang, gw kan harus sekolah hari ini, tapi tas sama buku-buku gw kan adanya di rumah, terpaksa deh gw pulang, saat gw pelan-pelan masuk ternyata papa gw udah nunggu di depan pintu kamar gw,ahh abis dah gw di ceramahin," seru si poppy panjang lebar. Lo sih masih mending pop, gw bukan cuma di ceramahin, tapi di jodohin..di jodohin,! Setelah jam pertama selesai, gw langsung keluar dari kelas. "Lo mau ke mana le?" Tanya netta. "Bentar ya guys, gw mo ke depan dulu," "Ngapain le, mau gw anter? Bentar lagi pelajaran bu susi lho," seru vika. "Iya gw lagi males, gw gak ikut pelajaran bu susi dulu, nanti bilang gw ijin ya," Dari kejauhan gw denger mereka bingung dengan perubahan sikap gw, hari ini gw emang bener-bener bad mood, omongan papa bener-bener ngerusak pikiran gw. Gw keluar dari kelas menuju kantin, gw harus minum es biar otak di kepala gw adem. Gw masih aja mikirin apa yang papa omongin tadi pagi. Gw takut itu bakal terjadi, gw tau banget sifat papa. Dia bakal ngelakuin apa aja kalau ada sesuatu yang dia inginkan. "Aduuuhhh, pusing!" Saat gw lagi nikmatin jus apel di kantin, dari jauh gw liat cowok yang kemaren nolong gw berjalan ke arah atap belakang sekolah. "Po sari, ni uang jus nya ya," gw langsung cabut meninggalkan kantin dan jus gw yang masih setengah gelas. Gw ngikutin cowok itu dari belakang. Gw berusaha jaga jarak biar gak ketauan. "Dia kenapa sih demen banget di sini, tempat sepi gini," batin gw. Gw liat cowok itu duduk di atas tembok lalu ngeluarin laptopnya. Dia ngapain sih, gw penasaran,gw pun berjalan menghampiri cowok itu yang masih serius dengan kegiatannya. "Hai..." sapa gw namun dia hanya menoleh sesaat dan matanya kembali tekun menatap layar laptop. Ih gak tau kali ya harga kacang mahal.. sebel..masa gw di cuekin.. "Lo lagi apa?" ".....," silent >_< "Kemarin makasih yaa..lo udah dua kali nolongin gw," ".....," dia masih tetap diam. "Hei...gw nanya kok ga di jawab-jawab," gw mencondongkan badan ke depan wajah cowok itu, akhirnya kedua mata kami saling bertemu, oh my god, tatapannya bikin gw lumer..anjrit, ganteng maksimal. "Lo lagi ngapain sih," seloroh gw mencoba mencairkan suasana. "Kerja," Satu kata..., ya satu kata yang dari kemarin gw denger keluar dari mulutnya. "Kerja..hallooow...kita ini pelajar, masa lo kerja," Dari tatapan cowok itu keliatannya dia terganggu kejadiran gw saat ini, hehehehe! Dia tidak membalas lagi omongan gw..hadeeh capek dehh,serasa ngomong sama tembok! "Nama lo siapa sih? Kenalan dong," 1,2,3,4, hadehhh lagi-lagi ga di jawab. "Kacang mahal, kacang mahal...," sindir gw namun kali ini dia malah nutup laptopnya dan turun dari atas tembok. "Eh..mau ke mana?" Lagi-lagi dia gak jawab omongan gw, dia malah ngloyor pergi ninggalin gw yang masih cengo sama sikapnya. "Ihh nyebelin banget sih tuh cowok, tiap gw nanya ga pernah di jawab, sekalinya di jawab paling cuma satu kata, sebel bgt ih," Saat gw mau beranjak dari tempat itu, mata gw menangkap sesuatu seperti sebuah kartu pelajar yang jatoh di dekat sisi tangga. "Gw rasa itu punya cowok tadi," batin gw Ternyata bener kan dugaan gw, ini kartu pelajar cowok itu, gw bisa liat dari foto yang terpapang di bagian ujung atas kartu itu. "Hult International bussiness school...," Ohhh...namanya reyvano alvaro wijaya, lahir di michigan, 03 10 1999. Ternyata sebelumnya dia sekolah di amerika. Padahal ini adalah tahun terakhir, kenapa dia pindah ke indonesia. Abaikan ah, Gw bakal narik perhatian dia, baru kali ini ada cowok yang cuek di depan gw. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD