133. Sedang Berpikir

1283 Words

Pelukan Tante Sheila, belaian Tante Sheila, ciuman Tante Sheila, semua terasa sangat keibuan. Lyssa sendiri tidak ingat mamanya dulu pernah memperlakukannya selembut ini. Setelah Lyssa agak tenang, Tante Sheila melepas peluk, memandang lembut gadis di depannya. “Tidak usah takut ataupun malu sama Tante. Tante sudah tahu banyak tentang kamu.” Wanita itu tersenyum saat melanjutkan, “Mana mungkin Tante tidak tahu jika setiap semester nama kamu selalu dipanggil jadi juara, setiap tahun nama kamu dipanggil sebagai siswa teladan. Kamu wanita yang hebat, Lyssa. Percaya sama Tante.” Lyssa mengangguk berat. Ingin berterima kasih tapi bibirnya masih terlalu kelu untuk berbicara. “Pulang bareng Tante ya? Biar Evan sekalian antar kamu pulang.” Evan yang sedari tadi melihat ke langit-langit mengat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD