Wow. Rainier benar-benar speechless. Pemuda itu menarik kekasihnya untuk kembali duduk. Suara penyanyi di televisi yang sedang menyanyikan lagu perpisahan sama sekali tidak membantu suasana. Rainier duduk di samping Lyssa. Menggenggam tangan gadis yang disukainya. Pemuda itu mengangkat tubuh Lyssa untuk kembali duduk di pangkuannya. Lyssa acuh menolak untuk melihat wajah Rainier. Rainier membawa jemari Lyssa ke bibirnya, menciumi jari-jari itu berulang kali. “Ulang tahunku masih lama, tapi bolehkah aku meminta hadiahku sekarang?” tanya Rainier. “Hadiah apa?” jawab Lyssa masih dengan nada ngambek. Rainier berkata pelan, “Belajarlah mencintai diri kamu sendiri. Kamu tahu kan aku sayang sama kamu?” Lyssa menunduk. Rainier mencium kembali jemari Lyssa. “Aku tahu, ada saat di mana kamu

